Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Wanita Internasional, Konsep Emansipasi Wanita Jangan Sampai Kebablasan

9 Maret 2018   15:25 Diperbarui: 9 Maret 2018   15:33 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
17 SDG's (Sumber: un.org)

Kecuali  kita penumpang prioritas (lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil  atau membawa anak kecil), saya rasa kurang adil yah bertindak seperti  itu. Kita tidak ingin hak kita direbut (dalam hal ini pria dilarang  keras masuk ke area khusus wanita), tapi kita boleh merebut hak pria  (dalam hal ini kursi untuk duduk) demi kenyamanan diri sendiri meski  kita tidak tergolong penumpang prioritas. Bukankah ini terkesan egois?

Wanita  dan pria diciptakan untuk saling melengkapi. Jadi pria, meskipun jiwa  mendominasi sudah mendarah daging sejak zaman purba, tidak boleh  menganggap remeh wanita apalagi memperlakukan wanita lebih rendah. Pun  demikian wanita, sudah kodratnya wanita itu lemah lembut, tapi bukan  berarti mau-mau saja diperlakukan tidak adil termasuk menyamaratakan  kesan negatif pada orang lain akibat pengalaman tak mengenakkan yang  dialaminya

Emansipasi Wanita dan Kesetaraan Gender jangan sampai  disalahartikan dan kebablasan sehingga membuat wanita menjadi tinggi hati, apalagi  sampai mendiskreditkan kaum pria. Faktanya, memang masih banyak pria di  luar sana yang arogan dan menganggap wanita tidak setara dengan dirinya,  tapi tidak sedikit pula wanita yang diluar tampak bijak tapi  mendiskriminasikan kaum pria.

Jadi apa yang mau saya sampaikan  disini adalah, Hari Wanita Internasional janganlah terlalu difokuskan  pada bagaimana wanita harus bisa hidup mandiri dan merdeka dari pria.  Karena seperti yang telah saya katakan sebelumnya, pria dan wanita  diciptakan untuk saling melengkapi. Sering dengar dong, filosofi wanita  diciptakan dari rusuk pria, bukan dari rambut apalagi dari kuku kaki.  Wanita diciptakan untuk sejajar dengan pria, dan bukannya di atas  apalagi di bawah pria.

Konsep Emansipasi Wanita dan Kesetaraan  Gender justru hendaknya dimanfaatkan para wanita untuk menunjukkan aksi  nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan bertoleransi, berempati, saling  menghormati dan membantu sesama, berusaha meraih pendidikan  setinggi-tingginya dan mengembangkan diri untuk memberikan manfaat bagi  orang-orang di sekitarnya, serta memelihara perdamaian.

17 SDG's (Sumber: un.org)
17 SDG's (Sumber: un.org)
Dalam websitenya, bertepatan pada Hari Wanita Internasional, PBB mengajak wanita di seluruh dunia untuk berperan aktif mewujudkan  17 SDGs (Sustainable Development Goals) mulai dari menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; pendidikan yang berkualitas; mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; memastikan kelestarian lingkungan hidup, iklim dan sanitasi; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; pembangunan ekonomi, perdamaian dan keadilan, dan sebagainya.

So Ladies, Happy International Women's Day!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun