Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis artikel tentang Candi Borobudur yang sedang menunggu ditetapkan sebagai Memory of the World. Dan akhirnya, Arsip Konservasi Borobudur (Borobudur Conservation Archives) telah resmi menyandang Memory of the World dari UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB) setelah dianggap memenuhi semua persyaratan dokumentasi yang telah ditentukan. Selain Arsip Konservasi Candi Borobudur, ada dua objek lain milik Indonesia yang ditetapkan sebagai Memory of the World, yaitu Panji Tales dan The Indian Ocean Tsunami Archives.
Arsip Konservasi Borobudur ini merupakan suatu set seluruh dokumen yang berhubungan dengan konservasi dan dokumentasi restorasi Candi Borobudur dalam rentang tahun 1960-1980an. Koleksi arsip ini terdiri dari 71.851 lembar foto, 6.403 lembar gambar bangunan jadi, 7.024 piringan kaca negatif, 13.512 positif film, 65.741 negatif film, 21 gulungan celluloid film, and 425 dokumen proyek.Â
Bersama bantuan dari berbagai pihak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengajukan arsip ini ke UNESCO tahun 2016 lalu untuk memperoleh predikat Memory of the World karena dianggap sebagai dokumentasi salah satu proyek restorasi peninggalan budaya yang terbesar serta melibatkan banyak pihak untuk mempertahankannya.
Dan setelah melalui proses penilaian yang panjang, Arsip Konservasi Borobudur dianggap telah memenuhi kriteria penilaian penetapan Memory of the World, yakni:
Otentik
Semua dokumentasi restorasi kedua Candi Borobudur dalam rentang tahun  1973-1983, mulai dari foto, sketsa gambar, peta, pelat kaca negatif, negatif dan gulungan film, semua dibuat oleh institusi dan orang-orang yang kredibel dalam bidangnya.
Signifikansi Dunia
Arsip Konservasi Borobudur merupakan arsip konservasi Situs Warisan Dunia terlengkap, sebagai bentuk dokumentasi dari proyek konservasi dengan pendanaan internasional terbesar. Proyek konservasi Candi Borobudur yang memakan waktu lebih dari sepuluh tahun ini, didokumentasikan secara sistematis dan ekstensif. Mulai dari pemindahan setiap batu atau patung dari candi, kemudian diteliti di laboratorium, hingga penyusunan kembali ke struktur candi. Arsip Konservasi Borobudur bahkan dianggap lebih terorgansisir daripada arsip konservasi Angkor Wat di Kamboja. Luar biasa bukan?
Kriteria Pembanding
Waktu. Tahun 1973-1983 adalah momen yang dianggap penting dalam dunia ilmu konservasi warisan dunia, karena pada saat itu restorasi Borobudur adalah proyek pertama yang dilakukan dengan teknik konservasi modern dan terbaru, yang melibatkan banyak disiplin ilmu mulai dari arkeologi, arsitektur, kimia, biologi, teknik sipil, dan geologi.