Sebenarnya nonton Drama Korea gak rugi-rugi amat. Ada banyak moral dan nilai kehidupan yang bisa dipetik. Misal, 'siapa yang berbuat dan hidup dengan baik pasti akan memperoleh kebahagiaan meski butuh waktu lama' atau 'seburuk apapun sifat orangtua atau anak, tetap saja hubungan orangtua dan anak tidak terpisahkan' atau 'orang miskin dan kaya tetap ada, tapi masing-masing punya penderitaan dan kebahagiaan sendiri' hingga 'perjuangan dan kerja keras adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk mencapai impian kita' dan sebagainya. Oleh sebab itu para pecinta Drama Korea pasti sering dengar kalimat-kalimat tertentu yang sangat menggugah hati dan pikiran, yang sengaja disisipkan dalam dialog tokoh-tokohnya.
Berkaitan dengan tata krama, boleh dibilang masyarakat Korea juga memiliki tradisi yang mirip-mirip dengan Indonesia, terutama dalam hal sopan santun dan menghormati orang yang lebih tua. Contoh dari sisi sebutan panggilan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua saja sudah macam-macam, misalnyai Noona, Hyung, Oppa, Onni (bedanya cari tahu sendiri yah) dan sebagainya.Â
Jadi tidak ada yang langsung memanggil nama. Bahkan pada orang yang belum terlalu kenal saja, ditambahkan akhiran --ssi pada nama orang tersebut, yang berarti meng-'anda'-kan. Dalam hal lainnya, sopan santun juga ditunjukkan dengan mempersilakan orang yang lebih tua untuk makan lebih dulu atau menuangkan minuman pada orang yang lebih tua.
Nilai persahabatan juga tak jarang ditunjukkan dalam setiap cerita drama Korea. Seburuk apapun sahabat kita, pada akhirnya sahabat adalah seseorang yang selalu bisa diandalkan.
Di acara-acara formal, biasanya orang-orang Korea akan mengenakan pakaian tradisional mereka yang disebut dengan Hanbok. Dan Hanbok yang dipakai berbeda-beda saat menghadiri acara pesta pernikahan/syukuran dan berkabung. Mereka, terutama yang berusia muda, tidak merasa risih apalagi malu untuk mengenakan pakaian tradisional.
Selain itu, masyarakat Korea juga memiliki tradisi untuk memperingati hari kematian orang terdekat setiap tahunnya. Biasanya peringatan ini dilakukan dengan cara sederhana namun semua keluarga inti wajib hadir.
Hal-hal kecil semacam ini bisa kita jadikan cerminan supaya kita bisa lebih menghargai budaya dan tradisi daerah asal.
Menjadi Kaya Bukanlah Inti Kebahagiaan
Kehidupan orang kaya dan miskin sudah menjadi hal yang biasa dalam cerita Drama Korea. Tapi dalam drama Korea, kekayaan tidak melulu digambarkan sebagai kehidupan ideal yang membuat para penontonnya mengkhayal tingkat tinggi. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, kehidupan orang kaya dan miskin memiliki penderitaan dan kebahagiaan masing-masing.
Seseorang boleh saja hidup bergelimang harta, tapi nyatanya dalam kehidupannya di menderita karena kurang kasih sayang dari orang terdekat atau bahkan menderita penyakit parah. Sebaliknya, seseorang boleh saja hidup miskin dan melarat, tapi justru dengan hidup seperti itu, orang bisa lebih mudah mensyukuri hal-hal kecil. Maka konsep 'bahagia itu sederhana' benar-benar digambarkan dengan baik dalam Drama Korea.