Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Bijak Saat Menghadiri Reuni Sekolah

11 Oktober 2017   15:56 Diperbarui: 11 Oktober 2017   21:03 6954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang saya maksud di atas. Jangan langsung bertanya ke hal-hal yang bersifat terlalu pribadi. Bisa dimulai dari pertanyaan seputar kabar setelah sekian lama tidak bertemu. Daripada tembak langsung dengan pertanyaan "Kerja di mana sekarang?" (karena belum tentu semua orang yang hadir di sana memiliki pekerjaan), lebih baik lontarkan pertanyaan "Lagi sibuk kegiatan apa nih sekarang?". Jika lawan bicara kita terlihat sendirian, pertanyaan "Sudah merit belum?" mungkin akan terdengar lebih ramah jika diganti "Sendirian aja nih ke sini?". Setelah suasana mencair dan lebih akrab, baru deh ajukan pertanyaan lainnya.

Selain itu, karena tujuan reuni adalah silaturahmi, jangan membeberkan masalah pribadi atau keluarga yang sedang dialami. Boleh menceritakan, tapi hanya pada orang tertentu saja yang bisa kita percaya. Jangan membebani orang lain dengan masalah kita saat seharusnya semua orang bergembira. Dan satu hal yang paling penting, jangan pernah menyombongkan diri atas segala prestasi dan pencapaian kita, karena belum tentu semua yang hadir di sana telah mencapai kesuksesannya masing-masing. Bila ada yang bertanya, jawablah sewajarnya dan berikan pertanyaan balasan. Percayalah, tidak semua orang berminat mendengarkan biografi atau isi CV kita yang berlembar-lembar.

Mengendalikan Perilaku

Berbaurlah dengan ramah. Jangan hanya menyapa teman-teman yang dulu akrab dengan kita saja, tapi sapalah juga mereka yang tidak terlalu akrab dengan kita dulu. Dan bagi yang sudah punya pasangan, tetap batasi interaksi kita dengan lawan jenis. Kuncinya adalah bersikap sopan dan sewajarnya. Dan satu hal ini mungkin sering tidak kita sadari. Namanya bertemu dengan kawan-kawan semasa muda dulu, mungkin secara tidak sadar jiwa muda kita juga ikut bangkit dari kubur. Jadi tetaplah bersikap pantas sesuai usia kita. Selain itu, jika kita bertemu dengan orang-orang yang dulu bersikap buruk pada kita, tetaplah ramah (kecuali sampai saat itu yang bersangkutan masih belum berubah ya.. hihihi).

Saat reuni, semua yang hadir di sana statusnya sama yaitu alumni. Mantan siswa atau mahasiswa. Dan karena reuni ditujukan untuk menyambung tali silaturahmi, buanglah segala jabatan, pangkat, status sosial dan kekayaan kita untuk sementara, sehingga tidak ada konflik yang timbul. Dan usai reuni, jangan langsung lenyap bagaikan hilang ditelan bumi. Tetaplah saling berkontak satu sama lain meski tidak harus setiap hari. Dengan reuni, kita bisa memperluas jaringan pertemanan dan lingkungan sosial kita yang tentunya akan memberi manfaat dalam kehidupan kita di masa depan.

"Sometimes you will never know the value of a moment until it becomes a memory" - Dr. Seuss.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun