Sedangkan perukuliahan profesi Apoteker, biasanya terdiri dari enam bulan teori, tiga bulan kerja lapangan dan laporan akhir. Program profesi ini mungkin tidak 'seberat' perkuliahan S1 karena mahasiswa lebih diperkenalkan kepada situasi dan kondisi dunia kerja. Sehingga disinilah kesempatan mahasiswa menerapkan ilmu yang sudah didapat selama kuliah S1.
Mungkin ada yang berpendapat sekolah farmasi itu sangat sulit, tapi memang itulah gemblengan yang harus diterima karena nantinya farmasis akan berurusan dengan kesehatan dan nyawa orang lain.
Ini dia yang penting. Awal-awal kuliah profesi, yang ada di pikiran saya, pekerjaan Apoteker ya di apotek, sesuai namanya. Ternyata nggak dong. Pekerjaan Apoteker dibagi dalam dua area, yaitu pelayanan dan industri. Area pelayanan biasanya meliputi apotek, rumah sakit dan instansi pemerintahan. Sedangkan area industri biasanya meliputi Marketing, Quality Control / Quality Assurance, Produksi, Research and Development, Regulatory, Distributor dan sebagainya. Dan industri ini tidak terbatas pada industri obat, melainkan juga kosmetik, alat kesehatan, retail pangan dan perbekalan rumah tangga. Jadi jangan khawatir, sebenarnya lapangan kerja untuk farmasis cukup luas. Selain itu universitas yang memiliki program studi farmasi juga terbatas. Jadi para lulusan pasti akan selalu mendapat peluang yang besar. Ditambah lagi, dunia kesehatan akan terus mengalami perkembangan. Penyakit jenis baru pasti lambat laun akan muncul. Disitulah peran farmasis yang berkolaborasi dengan dokter dan ilmuwan lainnya dibutuhkan untuk meneliti dan menemukan obat baru.
1. Hanya dengan mengetahui nama generik obat, kamu langsung tahu fungsinya untuk apa. Dan kamu bisa mengobati diri sendiri kalau sakit (swamedikasi). Tentunya kalau hanya sakit ringan ya..
2. Kamu menguasai nama-nama latin tanaman obat, organ tubuh manusia, penyakit dan obat-obat kimia. Selain itu kamu juga bisa baca resep dokter. Dan kemampuan ini tidak mungkin dikuasai oleh orang awam.
3. Banyak yang beranggapan dokter itu profesi paling pintar di antara tenaga kesehatan lainnya. Tapi pada dasarnya apoteker itu setara dengan dokter. Hanya beda ranahnya saja.
4. Dan yang terakhir, seperti yang sudah saya sebutkan tadi, lapangan kerja untuk farmasis itu luas dan kesempatannya juga besar.
Jadi, apakah kamu berminat menjadi Apoteker?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H