Orang yang berusaha pulang tenggo, tentunya akan memiliki waktu istirahat yang cukup untuk men-charge energinya kembali sehingga keesokan harinya mereka kembali ke kantor dengan kondisi yang bugar. Namun entah hal yang satu ini pasti dialami oleh semua orang atau tidak, terutama bagi mereka yang bekerja di Jakarta. Situasi dan kondisi lalu lintas Jakarta saat rush hour yang sangat luar biasa, tentu menjadi alasan yang cukup kuat untuk menentukan seseorang pulang tenggo atau tidak.
Jangankan memikirkan jam pulang, terlambat berangkat ke tempat kerja lima menit saja, efeknya sudah luar biasa. Jadi saya rasa berlaku juga untuk jam pulang kantor. Terlambat lima menit saja keluar dari kantor, kita bisa terlambat sampai di rumah satu jam  dari biasanya. Dan kalau sudah begini, kita tidak akan punya waktu sedikit pun di rumah untuk bersantai sejenak.
Saya bukannya ingin mengubah pandangan dan mengajak Anda ramai-ramai untuk pulang tenggo. Tentu saya juga tidak ingin diprotes perusahaan Anda karena telah memprovokasi gerakan pulang tenggo. Saya hanya ingin memberikan pandangan lain bagi orang-orang yang menganggap pulang tenggo sebagai sesuatu 'pelanggaran'.
Lembur adakalanya diperlukan jika memang ada target pekerjaan dengan tingkat urgenitas tinggi yang belum selesai dan harus dirampungkan saat itu juga. Tapi jika Anda sering lembur karena pekerjaan tidak selesai atau malah sengaja lembur, sebaiknya keempat hal di atas perlu dipertimbangkan lagi? Dan yang paling penting untuk diingat, pekerjaan tidak akan pernah selesai, oleh sebab itu kantor Anda masih berdiri hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H