Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tubuh Sehat Hati Senang? Nggak Susah Kok

1 September 2016   13:40 Diperbarui: 1 September 2016   13:51 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: Dok. Pribadi

Semua orang (termasuk Anda dan saya) pastilah ingin selalu memiliki tubuh yang sehat. Dan tidak hanya tubuh yang sehat, tapi juga jiwa yang sehat dan hati yang senang pula. Tapi entah kenapa sekarang ini masyarakat, terutama yang tinggal di kota-kota besar, beranggapan bahwa sehat itu sulit dan mahal. Siapa bilang punya tubuh yang sehat plus hati yang senang itu sulit? Menurut saya tidak.

Sebagai generasi muda yang (hampir seumur hidupnya) tinggal di kota, saya banyak melihat orang-orang di sekitar saya saat ini melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Dengan semakin meningkatnya kasus-kasus kematian di usia muda akibat penyakit-penyakit degeneratif, masyarakat seakan-akan dihantui sebuah 'konsekuensi yang berat' jika tidak menjaga kesehatan tubuhnya. Mereka tidak ingin karir terbengkalai, tetapi juga tidak mau sakit-sakitan karena tidak punya waktu merawat tubuhnya. Akhirnya apa yang dilakukan? Mereka melakukan berbagai macam diet ketat (yang bahkan keefektifannya belum dapat dibuktikan aman), minum berbagai macam vitamin dan suplemen makanan (tentunya setelah dipengaruhi iklan promosi besar-besaran oleh para perusahaan retail), pergi ke gym sepulang bekerja dan sebagainya. Lalu apakah semua itu cukup efektif mendapatkan tubuh yang sehat? Saya rasa tidak. Mengapa?

Diet ketat dengan pola tertentu (pantang makan A atau makan B, minum A atau minum B, dll) belum tentu bisa diterima tubuh setiap orang. Akibatnya setelah beberapa hari diet, mereka berhenti karena dirasa tidak cocok. Kemudian berganti pola diet lain dan seterusnya dan seterusnya. Akibatnya malah akan menyebabkan penyakit.

Minum berbagai macam vitamin dan suplemen makanan juga belum tentu menjadi cara yang efektif, meskipun terbilang instan. Apalagi jika tidak disertai makanan dengan gizi yang cukup. Pada dasarnya, tubuh kita tidak membutuhkan vitamin dan mineral yang berlebih karena sebenarnya sudah cukup kita dapatkan dari makanan. Vitamin yang berlebihan dalam tubuh malah tidak akan berguna dan dibuang melalui urin. Misalnya minum suplemen vitamin C 1000 mg, pada akhirnya sebagian besar dibuang. Mengapa? Karena vitamin C yang dibutuhkan tubuh orang dewasa per harinya bahkan tidak lebih dari 500 mg. Jadi, konsumsi suplemen ini itu malah hanya memperberat kerja ginjal (dan tentunya meningkatkan pengeluaran juga). Konsumsi vitamin dan suplemen pada dasarnya hanya ditujukan bagi orang yang sedang sakit atau sedang dalam proses pemulihan.

Berolahraga juga tentunya cara terbaik untuk menjaga kebugaran tubuh. Tapi karena mobilitas masyarakat kota yang kebanyakan tidak memiliki waktu di pagi hari, membuat mereka terpaksa berolahraga di malam hari. Bahkan mereka tidak segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk ikut kelas gym (mungkin dibalik ini ada misi-misi tertentu seperti pencarian jodoh atau arisan barang mewah). Tapi apakah berolahraga di malam hari, terutama di gym, merupakan pilihan yang paling tepat? Sekali lagi, saya tidak sependapat. Berolahraga di pagi hari dan di ruangan terbukalah yang paling baik. Mengapa? Karena di pagi hari, kadar oksigen dalam udara lebih banyak dan belum terlalu banyak polusi yang mencemari udara. Selain itu, kondisi tubuh kita yang baru beristirahat, menyediakan energi yang cukup untuk bergerak dan melatih tubuh.

Jadi bagaimana cara yang mudah mendapatkan tubuh yang sehat? Berikut beberapa tips yang bisa saya simpulkan setelah melakukan pengamatan:

1. Makan dan istirahat yang cukup. Segala sesuatu yang terlalu banyak maupun terlalu sedikit, tidak pernah baik. Makanan dengan gizi yang baik tidak melulu mahal. Asalkan konsep 4 sehat 5 sempurna bisa diterapkan, maka kita akan memperoleh kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral yang cukup. Disiplin dalam waktu tidur yang berkualitas juga sangat diperlukan. Waktu tidur ideal orang dewasa adalah 6-8 jam per hari. Dan di malam hari, secara otomatis tubuh akan melakukan detoksifikasi pada saat kita tidur. Jadi, penggalan lirik lagu "Begadang jangang begadaaaangg" agaknya berguna juga untuk diingat.

Image Source: www.penabiru.com
Image Source: www.penabiru.com
2. Olahraga. Usahakan kita memiliki waktu rutin untuk berolahraga di pagi hari. Tidak perlu setiap hari jika memang keterbatasan waktu menjadi alasan. Alternatifnya bagi mereka yang mobilitasnya kurang dalam bekerja, kita bisa memperbanyak jalan kaki saat di kantor, gunakan tangga daripada lift. Sesekali melakukan peregangan jika sudah duduk lama di depan komputer atau sekadar berjalan ke pantry. Istirahatkan mata sejenak dari hadapan komputer dengan mengerjap-ngerjapkan mata. Bila sepulang bekerja Anda merasa ingin berolahraga, cukup yang ringan-ringan saja seperti jogging, yoga, atau pilates, sehingga tidur pun bisa lebih nyenyak.

3. Berpikir positif. Pikiran negatif akan memberi pengaruh yang negatif bagi tubuh dan sebaliknya, pikiran positif akan memberikan efek positif bagi tubuh. Memang kita tidak bisa juga terus menerus berpikir positif karena bisa jadi, sebenarnya kita sedang dibodoh-bodohi. Tapi pikiran yang negatif dan selalu dipenuhi oleh kecemasan dan kecurigaan akan membuat hati merasa tidak tenang.

4. Perbanyak senyum. Dengan senyum yang tulus, akan mempengaruhi suasana hati dan emosi. Kita akan menjadi lebih relax, bahagia dan menebarkan energi positif ke sekitar. Tapi ingat, jangan sembarangan senyum di waktu atau tempat yang salah ya..

Image Source: www.globe-views.com
Image Source: www.globe-views.com
5. Mengontrol emosi. Agaknya ini agak sulit dilakukan oleh beberapa orang. Tapi percayalah, mengontrol emosi dapat menurunkan peluang hipertensi / naiknya tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi akan memicu munculnya penyakit lain seperti serangan jantung dan stroke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun