Mohon tunggu...
Irma Zainal
Irma Zainal Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bank Indonesia dan Dedikasi untuk Negeri

17 Januari 2017   17:22 Diperbarui: 4 April 2017   17:14 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TENUN DAN GENERASI KREATIF

Industri Kreatif

Kemandirian generasi muda dibutuhkan guna mengisi euforia bagi pemikiran tentang revolusi mental serta perhatian pada industri kreatif. Kretivitas dihasilkan oleh interaksi suatu sistem yang terdiri dari tiga elemen yaitu domain simbolik, dukungan berbagai pihak dan orang kreatif.  Domain simbolik biasanya disebut budaya berisi seperangkat aturan, prosedur, pengetahuan, dan informasi,  yang didukung oleh individu, institusi, dan jaringan sebagai penjaga pintu yang mendukung, menyaring dan memvalidasi setiap inovasi untuk bisa masuk dan membawa perubahan dalam domain budaya. 

Pemahaman sederhana kreativitas adalah menciptakan kebaruan, dengan mencari kebaruan energik, berani berspekulasi, dan menerobos batasan-batasan yang merupakan atribut diri. Kita mempunyai sejumlah kearifan tradisional yang didukung oleh bakat genetik orang Indonesia dalam karya kreatif. Multiple intelegensia yang menakjubkan  memang sudah ditakdirkan bangsa Indonesia.

Dalam satu dasawarsa ini, dunia ide tumbuh menjadi sektor ekonomi sendiri, atau disebut industri kreatif.  Di dalam industri ini ada bakat, keterampilan, penciptaan lapangan kerja, kekayaan intelektual, produksi dan komsumsi produk budaya, turisme, serta teknologi.

Kretivitas membutuhkan ruang untuk berkembang, juga ekosistem yang kondusif.  Beruntung, kita memiliki kultur kolektif di masyarakat yang secara mudah turut membangun beberapa komunitas di dunia kreatif. Bali adalah salah satu kota yang menginisiasi sebagai ruang tinggal bagi kreativitas.  Festival budaya, keragaman corak busana, tenunan yang memukau, keunikan kota dimaksud menjadi ruang pengakuan akan kreativitas dan produk – produk yang diciptakan.  Peran pemerintah atau korporasi tetap diperlukan bukan untuk menerapkan cetak biru guna mengangkat hambatan serta membuka ruang yang lebih luas bagi kreativitas.

Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif merupakan suatu konsep yang menggambarkan keterhubungan antara aspek kreatif dan potensi pertumbuhan ekonomi.  Pasar domestik dan pasar internasional menjadi ladang bagi kaum kreatif, disamping itu juga harus difasilitasi melalui teknologi komunikasi guna melakukan pembayaran/transaksi penawaran dan permintaan.   Dalam kurun waktu tahun 2002-2015, sektor ekonomi kreatif menyerap 11,8 juta orang (10,7%) dari total tenaga kerja di Indonesia.   Rata-rata kontribusi terbesar dari bisnis mode sebanyak 32,3%, kuliner 31,5%, dan kerajinan 25,8% dari PDB Nasional, dan Industri ini telah menyumbang Rp642 triliun atau 7,05% dari total Produk Domestik Bruto.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sebagai Salah Satu Penggerak Industri Kreatif

Pekerjaan membangun merek UMKM adalah agenda mahabesar menyongsong guna momentum bonus demografi dan momentum revolusi konsumen kelas menengah.  Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia yang menjadi sektor penyerap ratusan juta angkatan kerja, dan penghasil devisa sekaligus menjadi tameng agar rupiah tidak “KO” melawan dollar, dibutuhkan UMKM yang memiliki global competitiveness.  

UMKM membutuhkan suntikan capacity building seperti knowledge, skill,danattitude guna menghadapi persaingan global.  Pada 2011 lalu, jumlah UMKM kita mencapai 55,2 juta unit (99,9%), hal ini menunjukkan sektor ekonomi kita didominasi oleh UMKM, bandingkan dengan perusahan besar yang hanya berjumlah 5 ribu unit atau 0,01%.  UMKM menyerap sebanyak 101 juta tenaga kerja atau 86,6% dari total tenaga kerja yang berjumlah 117,5 juta dan menghasilkan PDB Rp.4.303,6 triliun atau 57,9% dari total PDB yang berjumlah Rp7,427 triliun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun