Mohon tunggu...
irma yuli novianti
irma yuli novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya menyukai hal yang berhubungan dengan video, saya suka mengedit video dan juga membaca cerita-cerita yang menurut saya menarik terutama di bidang action.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Perlindungan Terumbu Karang Terhadap Ekosistem Biota Laut

9 Juni 2024   14:46 Diperbarui: 9 Juni 2024   14:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki terumbu karang dengan jenis yang bervarias. Terumbu karang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia terutama di bidang pariwisata. Terumbu karang merupakan habitat natural bagi biota laut yang memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup dan keseimbangan biota laut. 

Selain itu, terumbu karang juga juga memiliki fungsi serta manfaat bagi kehidupan sosial, budaya, serta ekonimi bagi masyarakat pesisir (Ginting,2023). Terumbu karang dapat hidup di pinggiran pantai atau juga dapat hidup di tempat yang rentah terkena cahaya matahari kurang dari 50m di bawah permukaan laut. 

Ekosistem terumbu karang dapat ditemukan di daerah perairan tropis yang sensitive terhadap kondisi lingkugan yang meliputi suhu, sedimen, serta salinitas. Dalam hidupnya terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan yang optimal agar dapat tumbuh dan berkembang yaitu pada suhu diatas 20c ( Firihu, 2022).

Saat ini terumbu karang mulai mengalami permasalahan di berbagai wilayah yang dimana dapat merusak terumbu karang itu sendiri. Kerusakan terumbu karang juga dapat disebabkan oleh proses-proses alam seperti suhu air laut yang tidak normal, tingkat sinar ultraviolet tinggi, dan juga sebagainya. 

Dalam hal ini diperlukan adanya pemahaman mengenai manfaat dan juga fungsi dari terumbu karang itu sendiri sebagai dasar utuk arah pengelolaan terumbu karang kearah yang lebih berkelanjutan. 

Kerusakan terumbu karang dapat juga memberikan kerugian secara ekonomi dan sosial. Kerugian secara ekonomi dapat terjadi dengan menurunya manfaat dari ekosistem terumbu karang itu sendiri dimana banyak para nelayan yang memiliki ketergantungan terhadap ekosistem terumbu karang sebagai sumber mata pencahariannya. 

Banyak dari mereka yang memiliki ketergantungan namun tidak dapat menjaga ekosistem terumbu karang dan bahkan dapat merusak serta mengancam keberlansungan sumberdaya (Ginting, 2023).

Selain itu, terdapat juga kegiatan lain yang dapat merusak terumbu karang seperti adanya wisatawan yang melakukan hal-hal seperti menginjak terumbu karang, membuang jangkar sembarangan, hingga menggambil biota laut yang diman hal tersebut dapat menganggu ekosistem terumbu karang yang ada di laut. 

Beberapa contoh kerusakan terumbu karang yang terjadi seperti rusaknya terumbu karang di daerah kawasan pesisir Kota Plopo yang terjadi akibat adanya aktivitas masyarakat yang merusak terumbu karang seperti adanya penangkapan ikan dengan menggunakan bom yang menyebabkan kerusakan indeks mortalitas sebesar 82.07% pada stasiun 1 dengan kedalaman 4 meter dan indeks kerusakan mortalitas sebesar 69.73% pada stasiun 2 dengan kedalaman 4 meter (Bibin,2021). 

Kerusakan yang terjadi di Kepulauan Seribu yang diduga karena sampah yang berasal dari wisatawan yang terbawa oleh harus sehingga menempel pada terumbu karang.Sampah ini dapat menyebabkan terganggunya proses fotosintesis dan bahkan dapat dimakan oleh ikan (2018).

Terdapat juga kerusakan terumbu karang di Pulau Poncang yang juga disebabkan oleh aktivitas manusia yang menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, selain itu kerusakan juga dialami karena adanya pembuangan sampah, jangkar serta penambangan karang dan pencemaran air (Lubis,2009).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun