Penulis: Samkhi, Ahmad Rifqi Ishmatullah, Irmayanti, Lukman Nulhakim
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Pendahuluan
Salah satu aspek yang sangat penting bagi manusia ialah sebuah Pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam mempengaruhi kordinasi serta cara kerja untuk mencapai sebuah tujuan pebelajaran. Dengan apa yang diharapkan bersama dengan adanya sebuah Pendidikan ini adalah bentuk Upaya untuk mencerdaskan anak bangsa yang mana ini tujuan dari Pendidikan itu sendiri. Aspek yang seharusnya lebih di perhatikan oleh pengelola Pendidikan ialah mengenai fasilitas Pendidikan. Hal ini bisa berupa fasilitas sarana serta prasarana, untuk sarana Pendidikan ini bisa mencakup semua hal yang digunakan secara nyata ataupun langsung digunakan dalam menunjang proses kegiatan pembelajaran dikelas sedangkan prasarana sendiri merupakan fasilitas yang secara tidak langsung yang menunjang proses pembelajaran dikelas. Untuk mewujudkan fasilitas yang diinginkan, pemerintah melalui peraturan nomor 19 tahun 2005 yaitu tentang Standar Pendidikan yang mana isi nya mengenai sarana dan prasarana merupakan suatu standar yang berkaitan tentang sebuah kriteria tertentu, yang setidaknya memiliki ruang kelas, lapangan, masjid, tempat baca, tempat praktek dan sumber lainnya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini juga menjelaskan bahwa tiap Satuan Pendidikan harus mempunyai barang barang pendidikan, media pembelajaran, buku dan sumber belajar lainya yang diperlukan saat kegiatan pembelajaran di kelas. Mutu sekolah bisa dilihat dari bagaimana sebuah sarana dan prasarana disekolah itu ada akan tetapi banyak sekali sekolah yang belum mengoptimalkan dengan baik sarana dan prasarana. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman menganai cara mengelola sarana dan prasaran dengan baik. Maka dengan ini manajeman sarana dan prasaran sangat di perlukan dalm mengelola hal tersebut. Pengaplikasian manajeman sarana dan prasaran di sekolah akan membantu memperluas wawasan mengenai tentang bagamana merancang, menggunakan dan mengevaluasi sarana dan prasaranayang ada di sekolah tersebut, sehinga hal ini dapat di manfaatkan dengan baik bagi pihak sekolah sehingga fasilitas yang ada disekolah juga bisa dioptimalkan dengan baik, mungkin dengan adanya sebuah sosialisasi kan kepada pihak sekolah apalagi bagi kepala sekolah yang memang sangat berperan penting dalam memanajeman sarana dan prsarana yang ada di sekolahnya.
Pembahasan
Sarana dan prasarana merupakan dua hal yang tak bisa dipisah, pentingnya manajemen sarana dan prasarana pada lembaga pendidikan yang merupakan peranan penting disetiap lembaga dalam mendukung kegiatan pembelajaran, sarana dan prasarana merupakan hal yang mempermudah peserta didik dalam menangkap materi yang disampaikan oleh pendidik dan sarana prasarana yang tepat memberi dampak yang efektif dan efesien dalam pembelajaran. Sarana pendidikan bisa dilihat bagus dan buruknya secara segi kelayakan maupun kebanyakan ditinjau dari berpungsi tidaknya sarana pendidikan dalam proses pembelajaran. Menurut depdiknas peranan sarana dan prasarana yang meliputi alat alat guna peraga dan media pembelajaran ini terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dikelas, hal ini berfungsi guna mengefektifkan dan mempermudah guru dalam melakukan interaksi guru dan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran dikelas. Jika suatu sarana yang akan digunakan tidak tersedia , maka proses pembelajaran tidak bisa berjalan sesuai yang di harapkan ataupun bisa dibilang kurang efektif. Hal ini akan membuat peserta didik akan kurang nyaman dalam belajar, bisa saja bosan dan jenuh, guru pun akan kesulitan dalam melakukan pengajaran karena terkendala dalam sarana yang tidak memadai. Seperti yang di jelaskan di atas bahwasanya sarana dan prasarana sangat penting dalam berlangsungnya sebuah pembelajaran, contohnya ruangan kelas yang bagus, kursi, meja yang layak pakai akan membuat peserta didik akan nyaman dalam belajar manjamen sarana dan prasarana adalah ilmu dalam mengatur proses pemanfaatan sebuah peralatan dan perlengkapan baik pendidikan disekolah secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengkapan pendidikan yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang. Sarana dan prasarana sekolah yang terjaga dengan baik akan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa. Ruang kelas yang bersih nyaman dan rapi akan mempengaruhi suasana belajar di dalamnya. Siswa akan lebih fokus dan termotivasi untuk belajar jika mereka merasa nyaman dengan sarana dan prasarana yang ada.Â
Prinsip-Prinsip Sarana dan Prasarana
Dalam hal memanfaatkan sarana dan prasarana, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan hasil yang memuaskan. Prinsip-prinsip ini ialah (1) Prinsip Efisiensi, artinya semua hal yang akan dibeli harus berifat efesien yang mana hal ini karena dalam sarana dan prasarana harus lebih matang agar tidak terjadi sebuah kesalahan dengan harga yang relatif murah. Selanjutnya juga berarti pemanfaatan seluruh fasilitas harus dibuat sebaik mungkin agar pemborosan pada saat pembiayaan dapat diminimalisir. Dalam konteks ini, kelengkapan fasilitas sekolah harus dilengkapi dengan petunjuk yang benar untuk penggunaan dan pemeliharaan. Petunjuk ini dikomunikasikan kepada semua orang yang bermaksud pemakaianya. (2) Prinsip Pencapaian Tujuan, berarti sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Prinsip ini menjelaskan bahwa sarana dan prasarana pendidikan pada suatu sekolah atau lembaga harus tersedia untuk digunakan setiap saat, sehingga manajemen sarana dan prasarana dapat dikatakan berhasil bila sarana sekolah itu mendukung untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (3) Prinsip Administrasi adalah kelengkapan dan petunjuk harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah. Dalam konsep sarana dan prasarana, prinsip ini memiliki makna bahwa pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan, pedoman serta petunjuk yang telah dibuat oleh pemerintah. Sebagai bagian dari upaya penerapannya, setiap penanggungjawab pengelolaan fasilitas pendidikan harus memahami seluruh peraturan perundang-undangan dan ikut serta dalam pengelolaan fasilitas pendidikan. (4) Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab, prinsip ini artinya ada satu pihak yang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang ada. Jika melibatkan banyak orang dalam pengelolaannya, maka diperlukan uraian yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing warga yang terlibat untuk meminimalkan kesalahpahaman dan mengalihkan tanggug jawab jika nantinya tejadi kehilangan ataupun kerusakan fasilitas tersebut. (5) Prinsip Kekohesifan, maksudnya dalam pengelolaan sarana pendidikan disekolah harus dilaksanakan dalam bentuk suatu proses kerja yang memiliki satu kesatuan. Oleh karena itu, meskipun setiap orang yang terlibat dalam pengelolaan perangkat memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun tetap perlu adanya koordinasi yang baik satu sama lain. Prinsip Kekohesifan. Prinsip keterpaduan ini artinya pengelolaan sarana pendidikan di sekolah harus dilaksanakan dengan sesuatu yang proses kerjanya sangat terpadu. Jadi, meskipun ramai yang aktif dalam pemanfaatan perangkat memiliki tugas dan tanggung jawabnya tersendiri, tetapi mereka tetap perlu bekerja sama dengan baik.Â
Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
Selain memiliki sebuah prinsip, dalam pengelolaan manajemen sarana dan prasarana juga memiliki beberapa ruang lingkup. Ada teori berdasarkan ahli ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana itu terdapat sebuah perencanaan sertaa pengadaan lalu pengaturan setelah itu bagaimana penggunaan nya. Ruang lingkup yang pertama yaitu Perencanaan, Proses perencanaan sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan dapat dimengerti sebagai semua proses memperkirakan dengan cermat desain pembelian, perlengkapan, memulihkan, mendistribusikan atau memproduksi peralatan dan perangkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini berguna untuk menhindari akan terjadinya sebuah kesalahpahaman yang tidak di perkirakan serta meningkatkan efektivitas serta efisensi penyelenggaraannya. Yang kedua Pengadaan Sarana dan Prasarana yang dimana Menyiapkan segala sesuatu yang memang diperlukan oleh sekolah. hal ini memamg bisa bersinggungan dengan jenis dan hal hal seperti berapa banyak barang yang dibutuhkan serta estimasi yang diperlukan. Yang ketiga Pengaturan atau Penataan. Pada kegiatan ini ada terdapat tiga kegiata yaitu kegiatan penyalinan, serta disimpan lalu di pelihara. Yang keempat Pemakaian atau Pemanfaatan. Pemakaian atau pemanfaatan dapat dianggap sebagai penggunaan sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan pembelajaran untuk mencapai hal yang akan di tuju. Pemanfaatan ini adalah tanggung jawab masyarakat yang ada di sekolah. dan yang terakhir Penghapusan .Penghapusan adalah kegiatan merelokasi atau menghapuskan sarana dan prasarana yang tidak layak lagi. Hal ini merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk meniadakan sarana dan prasarana dari tanggung jawab karena alasan yang dapat dijelaskan. Dengan seluruh penjelasan di atas, maka penting adanya pengelolaan sarana dan prasarana, sarana serta prasarana yang dipunyai sekolah akan membantu guru dalam melakukan pekerjaannya dengan status lebih mudah sebagai pegawai kependidikan, juga sama halnya dengan suasana dalam kegiatan pembelajaran. Fasilitas pembelajaran hendaknya dikembangkan sedemikian rupa sehingga mendukung proses belajar mengajar.Â
Jadi, kesimpulannya adalah Manajemen sarana dan prasarana adalah ilmu yang mengelola proses penggunaan peralatan dan perbekalan secara langsung dan tidak langsung untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Tujuan rinci manajemen sarana dan prasarana adalah mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang cermat dan menyeluruh, memastikan dilaksanakan dengan baik dan memastikan pemeliharaan selalu dipersiapkan. Tujuan tersebut adalah mewujudkan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga tercipta kondisi yang menyenangkan dan nyaman. Dan dalam manajemen sarana dan prasarana terdapat 5 prinsip, yaitu prinsip pencapaian tujuan, prinsip efisiensi, prinsip administrasi, prinsip kejelasan tanggung jawab dan prinsip kekohesifan. Ruang lingkupnya meliputi perencanaan sarana dan prasarana, pengadaan sarana dan prasarana, penataan sarana dan prasarana, pemanfaatan sarana dan prasarana serta penanganan sarana dan prasarana. Dengan semua penjelasan di atas, maka penting adanya pengelolaan sarana dan prasarana, dengan adanya fasilitas pembelajaran yang dimiliki sekolah ini akan membantu para guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru tenaga kependidikan dengan lebih mudah. Begitu pula dengan suasana dalam kegiatan pembelajaran. Fasilitas pembelajaran hendaknya dikembangkan sedemikian rupa sehingga mendukung proses belajar mengajar.
Referensi
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar; Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi,(Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm.56
Saputra, A. L. G., & Sriyanto, A. (2021). TEORI MANAJEMEN SARANA PRASARANA. JOURNAL J-MPI: JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN KAJIAN KEISLAMAN, 1(1), 1-8.Â
Rosnaeni, (2019). Manajemen sarana dan prasarana Pendidikan. Balai diklat keagamaan makassar, vol.VIII,nomor 1Â
Nurbaiti, (2015), manajemen sarana danprasarana sekolah. Volume 9, nomor 4, hal.538 -- 539
Nurhariyah,siti, anne effane. (2022). Hambatan dan solusi dalam manajemen sarana dan prasarana,Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru, Universitas Djuanda. Volume 1, nomor 2, hal.221 -- 222
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H