Mohon tunggu...
Irmawati
Irmawati Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya Seorang mahasiswa yang mempunyai hobi membaca novel dan memasak. Menulis adalah cara seseorang untuk mengungkapkan perasaan tanpa harus berbicara.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menguasai Penulisan Karya Ilmiah untuk Meningkatkan Kecakapan Literasi Mahasiswa

23 November 2024   11:07 Diperbarui: 23 November 2024   11:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu. Hal ini berpengaruh terhadap bagaimana kita mengidentifikasi masalah dengan baik, menganalisis berbagai informasi yang ada, menyusun, serta menyajikan dan mengevaluasi suatu tulisan. Apalagi, saat  ini kita sedang berada di era ledakan informasi. Itu sebabnya, literasi jadi suatu hal yang penting.

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering mendengar karya ilmiah apalagi di dunia pendidikan tidak asing dengan namanya karya ilmiah. Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok dengan kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Penulisan karya ilmiah dapat meningkatkan kecakapan literasi mahasiswa, karena dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan membaca, membiasakan diri, dengan kegiatan kepustakaan, mengembangkan pemikiran, menganalisis data atau informasi, dan melatih berfikit kritis dan analisis.
Dalam menulis karya ilmiah tidak bisa sembarangan, menulisnya harus menggunakan metodologi yang memenuhi kaidah atau norma ilmiah, menggunakan bahasa baku sesuai EYD, dikaji secara sistematis dan berurutan, serta adanya penggunaan sumber atau referensi.


Setiap manusia pasti pernah mempunyai sebuah karya apapun itu karyanya. Kunci utama dalam membuat karya ilmiah adalah ilmu, maka jika membuat sebuah karya ilmiah membutuhkan banyak ilmu. Oleh karena itu, didalam karya ilmiah memiliki karakteristik-karakteristik tertentu.

1.  Karakteristik Karya Ilmiah
Seperti halnya karya tulis yang lain, ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh karya tulis ilmiah, beberapa di antaranya:
- Logis, yaitu suatu ide yang disampaikan sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, dan masuk akal.
- Objektif, yaitu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
- Sistematis, yaitu teratur menurut sistem, sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.
- Etis, yaitu sesuai dengan asas perilaku/etika yaitu disepakati secara umum.
Selain empat karakteristik hal diatas, maka sebuah karya ilmiah harus dapat diuji kebenarannya sesuai data dan fakta yang ada.


Ilustrasi berfikir ilmiah. (Sumber : Binus University)
Ilustrasi berfikir ilmiah. (Sumber : Binus University)
2.  Konsep Berfikir Ilmiah
Berpikir Ilmiah adalah sebuah metode yang fokus untuk mencapai suatu tujuan berfkir yang optimal. Tujuan berpikir ilmiah tentu saja untuk menghasilkan suatu keputusan dan kesimpulan dari proses berpikir yang sah dan benar.

- Critical Thinking (Berfikir Kritis)
Modal utama dalam konsep berfikir ilmiah adalah berfikir kritis. Salah satu tanda dari berfikir kritis adalah bertanya untuk mengungkapkan sebuah fakta. Setelah tahu faktanya maka harus bisa menemukan masalahnya setelah itu motifnya.
Setelah motifnya terungkap, maka yang perlu dicari adalah solusi dari permasalahan tersebut.

Cara menganalisis suatu masalah atau peristiwa  dapat menggunakan 5W+1H yaitu what, who, where, when, why dan how.

3.  Cara Menemukan Ide dalam Karya Ilmiah
Setiap manusia pasti diberikan anugerah berupa akal oleh Allah SWT. Oleh karena itu, manusia bisa menggunakan akalnya untuk berfikir dan menemukan ide-ide dalam membuat karya ilmiah. Cara menemukan ide-ide bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Browsing di internet
Internet adalah sumber informasi yang sangat luas. Penulis bisa mencari topik yang sedang tren atau yang sedang ramai dibicarakan untuk melihat apa yang menarik perhatian orang.
- Membaca
Penulis bisa membaca buku, artikel, jurnal, dan laporan ilmiah sehingga dapat memicu imajinasi penulis dan membantu menemukan ide tulisan yang menarik dan unik.
- Mengamati
Perhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti kejadian sehari-hari, fenomena alam, atau kehidupan masyarakat. Dari memperhatikan peristiwa-peristiwa tersebut penulis dapat menemukan ide atau menentukan tema karya ilmiah yang akan dibuatnya.

Ilustrasi mahasiswa sedang berdiskusi. (Sumber : Pngtree)
Ilustrasi mahasiswa sedang berdiskusi. (Sumber : Pngtree)
- Berdiskusi
Berdiskusi dengan keluarga, teman, atau dosen dapat membuka sudut pandang baru. Orang lain sering kali memiliki perspektif atau pengalaman berbeda yang dapat memunculkan ide-ide.
Penulis juga bisa mengikuti seminar dan webinar untuk mendengar ide-ide dari orang lain dan terlibat dalam diskusi yang produktif.
- Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap suatu fenomena atau kejadian tertentu untuk mengidentifikasi masalah atau pola yang menarik untuk diteliti. Penulis juga bisa melakukan penelitian sistematis pada topik tertentu. Observasi dan eksplorasi fakta dapat memberikan ide yang relevan.
- Konsultasi
Penulis bisa berkonsultasi ide atau minat dengan pembimbing atau ahli di bidang tersebut. Pembimbing dapat memberikan masukan tentang kelayakan topik, metode penelitian, dan sumber referensi yang relevan.

Adapun yang harus dikatahui tentang mengenai pola pikir manusia terbagi menjadi 2 yaitu :
- Induktif adalah pola pikir pengambilan ide dari pengalaman data yang spesifik dan khusus kemudian menuju kesimpulan yang bersifat umum
- Deduktif adalah pola pikir pengambilan ide dari kesimpulan umum untuk manjadi sesuatu yang bersifat khusus.

4.  Cara Menuangkan Ide dalam Karya Ilmiah
Seorang penulis tentu perlu mengetahui cara untuk menuangkan idenya dalam tulisan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan penulis untuk menuangkan idenya dalam tulisan yaitu :
- Menuangkan ke dalam deskripsi
- Menuangkan ke dalam narasi
- Menuangkan ke dalam eksposisi
- Menuangkan ke dalam argumentatif
- Menuangkan ke dalam persuasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun