Assalamualaikum..
Berpikir adalah proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran, sementara logika adalah ilmu berpikir, logika bisa juga diartikan pengambilan keputusan. Walaupun dua orang dapat berfikir tentang hal yang sama, kesimpulan mereka keduanya diraih melalui pemikiran mungkin berbeda, yang satu logis yang lain tidak logis. Berfikir dan logika telah menjadi subjek spekulasi untuk waktu yang lama. Lebih dari 2000 tahun lalu Aristoteles memperkenalkan suatu system penalaran atau validasi argument yang disebut Silogisme. Sebuah silogisme mempunyai 3 langkah yaitu sebuah premis mayor, premis minor, dan konklusi
Penyebab – penyebab manusia berpikir logis dalam kehidupansehari-hari dalam psikologi kognitif itu ada enam, yang pertama buah pikiran yang keliru atau Reifikasi, Reifikasi suatu ide artinya menganggap bahwa ide itu nyata ketika sebenarnya ide itu bersifat hipotesis atau metafora. Contohnya saya menganggap bahwa teman saya menyukai saya, padahal dia mendekati saya hanya ingin mencari tahu tentang teman saya karena dia suka kepada teman saya. Itu yang dinamakan reifikasi, yang kedua Argumen ad Hominem, adalah argumen yang menyerang karakter seseorang dan bukan isi argumennya.Contohnya ketika kita membenarkan argument lawan bicara kita, bisa juga kita menyalahkan argument teman kita, ketiga yaitu Argumen yang Menggunakan Paksaan dan Kekuatan, adalah argumen yang diajukan karena ada unsur paksaan atau kekuatan sehingga membuat berargumen seperti itu. Jadi kita memaksa orang sekeliling kita untuk sependapat dengan argument kita, tidak membenarkan argument orang lain, yang keempat yaitu menggunakan kekuasaan dan ketenaran, sebuah penalaran logis dibuat oleh orang-orang berkuasa dan orang yang terkenal di suatu wilayah yang membuat pernyataan tentang orang lain, yang kelima adalah Argumen Mayoritas –Pasti-Benar, adalah jika kebanyakan orang melakukan sesuatu, hal itu pasti benar. “Semua orang melakukannya...” adalah inti argumen ini, contohnya di Indonesia sekarang, semua orang menganggap negara Australia yang paling bersalah. Dan yang terakhir Argumen manusia jerami artinya membangun suatau argumen yang lemah dan menghubungkannya dengan orang lain sehingga bisa dikalahkan. Karakteristik argumen manusia jerami yaitu sebuah ciri yang mencolok difokuskan dan dipentingkan untuk mengalihkan tujuan utama argumen. Contohnya ketika saya mendapatkan nilai bagus saya membandingkan dengan orang yang nilainya lebih buruk dari saya, jadi saya berargumen bahwa saya paling baik dari dia.
Wassalamualaikum,
semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H