Mohon tunggu...
Irma Pratiwi
Irma Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Kaum kerdil penyuka jendela baru :)

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Prahara Beli Baju Bedug di Masa Pandemi

3 Juni 2020   18:47 Diperbarui: 3 Juni 2020   18:54 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran merupakan hari raya umat islam di segala penjuru dunia yang sudah melaksanakan ibadah puasa penuh di bulan Ramadhan. Lebaran juga merupakan penanda Ramadhan telah usai dan bulan 1 syawal telah tiba. "Tidak afdol rasanya, jika lebaran ini tidak memakai baju baru di hari Idulfitri", kalimat ini sering kali berdengung ketika lebaran akan tiba.

Asal Mula Tradisi Beli Baju Lebaran

Khususnya, masyarakat Indonesia yang notabene sering melakukan tradisi membeli baju baru untuk dipakai di hari lebaran. Paradigma masyarakat tentang "beli baju di hari raya" sudah tertanam secara turun temurun sejak jaman kesultanan Banten pada tahun 1596 dan menjadi sebuah tradisi di kalangan masyarakat Indonesia.

Asal mula tradisi baju baru saat Idul Fitri tertulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 

Buku tersebut menjelaskan jika tradisi beli baju baru saat Idul Fitri sudah dilaksanakan pada tahun 1596 di Banten. Kesultanan Banten sendiri merupakan sebuah kerajaan Islam yang berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Agama Islam jadi "roh" Kesultanan Banten, sehingga budaya masyarakat pun menyerap Islam sebagai bagian yang tidak terpisahkan.

Prahara Beli Baju Bedug di 'Mal'

Istilah baju bedug diambil dari kata bedug bahasa sunda atau beduk yang sama-sama mengandung arti  menurut KBBI V ialah gendang besar (di surau atau masjid yang dipukul untuk memberitahukan waktu salat) dan jika dikaitkan dengan lebaran bedug berfungsi sebagai alat komunikasi tradisional ritual keagamaan salah satunya untuk mengumandangkan takbiran tanda idulfitri telah tiba. Jadi baju bedug merupakan baju baru yang akan dikenakan di hari raya idul fitri.

Pandemi Covid-19 menghantui seluruh dunia dan menjadikan semua tradisi pada hari lebaran tertunda seperti tradisi halalbihalal, mudik, wisata, dan beli baju baru. Telah kita ketahui bahwa Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. 

Virus Covid-19 pertama kali muncul di pasar Wuhan, negeri Cina, dan virus ini sangat mudah menginfeksi dan berbahaya bagi tubuh manusia, penularannya pun tidak memandang bulu bisa mengenai bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. 

Maka dari itu untuk menekan angka kematian kasus Corona di Indonesia, pemerintah memberhentikan segala aktivitas baik di sektor perekonomian, pendidikan, pariwisata, dan perindustrian. Presiden juga menerapkan beberapa kebijakan seperti, social distancing, dan PSBB. Namun, pemberlakuan itu, tidak diindahkan oleh masyarakat Indonesia.

Beli baju bedug di tengah pandemi Covid-19 tentunya akan menjadi sebuah prahara atau keributan pro kontra di antara masyarakat lainnya. Ini merupakan bentuk 'kesadaran diri' dan 'kemanusiaan' pada kasus-kasus yang sudah terjadi dan sering kita lihat.

Seperti halnya terdapat pada kasus di sebuah mall di daerah Medan, yang nekat membuka pusat perbelanjaan dan menjadi berujung petaka. Masyarakat berbondong-bondong pergi ke mal dan tentunya melanggar social distancing atau menjaga jarak, hal ini tentunya tidak sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Karena di mal tersebut ramai pengunjung dan berdesak-desakan, alhasil kedapatan seorang kasir dinyatakan positif korona dan rapid test dilakukan kepada seluruh karyawan terutama yang pernah kontak dengan kasir tersebut. Mendengar kabar tersebut, masyarakat ketakutan dan kemungkinan toko tersebut akan di tutup untuk sementara waktu.

Kasus lainnya yang dilansir di kompas.com yaitu di Mall CBD Ciledug, di tengah Kota Tangerang masih melakukan penerapan PSBB untuk menekan penyebaran Covid-19. Akhirnya, Pemerintah Kota Tangerang menutup sementara operasional Mall CBD Ciledug.

Juga ada yang memberitakan di berbagai media sosial Pasar Tanah Abang kedapatan banyaknya masyarakat yang berkerumun dan mengabaikan peraturan PSBB dan Jakarta masih menjadi kawasan sentral penyebaran Covid-19 dan masih menerapkan PSBB. Terakhir, Roxy Mall, Jember, Jawa Timur yang kini masih ramai pengunjung, padahal Jawa Timur juga termasuk kawasan zona merah dan masih menjalankan PSBB.

Hadist menyebutkan bahwa:

Artinya, "Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan." (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Kutipan hadist tersebut menunjukkan paradigma baju baru untuk dikenakan di hari raya, sebenarnya pakaian terbaik disini bukan melulu harus membeli baju baru, tetapi mengenakan baju terbaik kita yang suci di hari raya walaupun memakai baju yang lama.

Apalagi, di tengah pandemi ini, harus lebih mengutamakan pangan serta jangan ngeyel untuk nekat membeli baju ke mal yang berujung petaka dan akhirnya tidak mengikuti lebaran seperti biasanya. Naudzubillah

Cara Efektif Beli Baju Bedug di Tengah Pandemi

Pemerintah menginstruksikan bahwa segala aktivitas diharuskan secara virtual, hal ini dimaksudkan agar sosial distancing dan PSBB diterapkan secara sukses sekaligus untuk mengurangi angka kematin Covid-19. Seperti yang kita ketahui, bahwa masa kini merupakan era digitalisasi banyak maraknya online shop, kita hanya tinggal mengunduh aplikasi tersebut di google play store yang ada di ponsel android. 

Memesan baju secara virtual via online shop bisa menggunakan aplikasi Shoppe, Bukalapak, Tokopedia, Lazada, dan aplikasi olshop terpercaya lainnya. Walaupun tidak bisa kita lihat baju tersebut secara fisik dan nyata tetapi pilihan baju di online shop juga banyak yang jauh lebih bagus dan berkualitas. Asalkan, kita pintar dalam memilah dalam membeli baju di olshop.

Kita tidak usah repot juga untuk pergi berkeliaran ke luar rumah, cukup memesan di aplikasi, pesanan baju akan siap diantar oleh pengantar barang via JNE, JNT Express, Tiki, pos Indonesia, dan menunggu tiga hari kiriman akan datang ke rumah serta pengantaran barang tersebut tentunya sesuai dengan protokol kesehatan. 

Hikmah membeli baju via olshop pertama membantu perekonomian para pengusaha UMKM sehingga tidak ada lagi karyawan yang terkena PHK, kedua menghargai pemerintah beserta tim medis yang kini tengah berjuang melawan covid-19.

Presiden dan seluruh pemimpin dunia pun tidak tahu kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir. Tetapi kita sebagai masyarakat sipil patutlah untuk saling bekerja bersama-sama dengan pemerintahan dalam menanggulangi wabah ini, agar segala aktivitas berjalan dengan seperti biasanya. Amin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun