Soal merokok dan bertato, bijaklah pada anak Anda. Katakan saja itu memang bukan contoh yang baik, tapi kita harus selalu melihat kebaikan (sekecil apapun itu) dari diri seseorang. Anak memang bersifat meniru, tapi orang terdekat yang akan ia tiru bukan Ibu Menteri yang baru pertamakali ia lihat di TV, melainkan Anda sebagai orangtuanya. Jika Anda sudah merasa cukup Pede dengan diri Anda sebagai suri tauladan anak, don't worry be happy atuh. Ingat, anak itu refleksi orangtuanya, Anda lah yang bertanggungjawab sebagai orangtuanya. Baru  kemudian gurunya, lingkungannya, teman-temannya dan lain sebagainya.
Well, saya bukan pendukung siapapun. Setidaknya, saya selalu berusaha menjaga kenetralan perasaan pada siapapun. Karena pengalaman membuktikan, pengharapan yang terlalu tinggi pada manusia biasanya hanya akan berujung pada sakit hati (jika tidak terbukti). Saya hanya senang karena komposisi kabinet Jokowi termasuk menjanjikan, setidaknya di mata saya, seorang manusia biasa, yang lebih banyak dosanya dibanding karyanya "da aku mah apa atuh".
Sok lah, doakan saja supaya mereka bisa bekerja dengan hebat dan cerdas. Kan kita mah sudah punya tugas kan dari dulu juga? Tugasnya bagian komentar dan kritik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H