Di era digital ini, anak-anak kita tumbuh di dunia yang dipenuhi dengan teknologi canggih dan informasi yang mengalir tanpa henti. Sebagai orang tua, kita perlu lebih waspada dan aktif dalam pendidikan karakter anak-anak kita. Mengapa? Karena dalam Islam, mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun akhlak dan karakter yang baik.Â
Pendidikan karakter adalah proses pembentukan moral, akhlak, dan perilaku anak. Dalam Islam, ini mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, empati, dan rasa tanggung jawab, yang semuanya merupakan bagian dari ajaran Al-Qur'an dan Hadis. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari kiamat selain akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi).
Namun, di era digital, pendidikan karakter anak sering terabaikan karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya dibandingkan berinteraksi dengan keluarga. Konten yang mereka konsumsi bisa mempengaruhi cara mereka berpikir dan berperilaku. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk terlibat dalam proses pendidikan karakter, bukan hanya menyerahkannya kepada teknologi atau pihak lain.Â
Peran orang tua menjadi sangat penting dalam pendidikan karakter anak, terutama di era digital. Pertama, orang tua adalah role model pertama bagi anak-anak. Segala perilaku dan tindakan orang tua akan ditiru oleh anak. Jika kita ingin anak-anak tumbuh dengan akhlak yang baik, maka kita harus mencontohkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Kedua, di era digital, anak-anak sangat mudah terpapar oleh informasi negatif, seperti berita palsu, konten yang tidak pantas, atau budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam. Orang tua yang terlibat secara aktif dapat membantu menyaring informasi dan memberikan pemahaman yang benar kepada anak tentang nilai-nilai yang harus mereka pegang.Â
Dalam Islam, tanggung jawab pendidikan anak terletak di tangan orang tua. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6). Ini adalah panggilan yang jelas bahwa kita sebagai orang tua wajib menjaga keluarga, termasuk anak-anak kita, dari pengaruh buruk yang dapat merusak akhlak dan iman mereka.
Peran ini tidak hanya terbatas pada ibu atau ayah saja, tetapi kolaborasi antara keduanya dalam mendidik anak sangatlah penting. Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan nilai-nilai Islam yang kuat, terutama di zaman yang penuh dengan tantangan digital ini.
Pendidikan karakter dimulai dari rumah. Lingkungan keluarga adalah tempat pertama anak belajar tentang moral, etika, dan akhlak. Di sinilah mereka pertama kali mengenal kasih sayang, tanggung jawab, dan kesopanan. Maka, orang tua harus menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter anak secara positif.
Di era digital, rumah juga harus menjadi tempat yang aman dari pengaruh negatif teknologi. Orang tua perlu memastikan penggunaan teknologi di rumah tetap sejalan dengan ajaran Islam, seperti membatasi konten yang tidak sesuai atau menetapkan aturan penggunaan gadget.
Orang tua harus selalu terlibat dalam pendidikan karakter anak sejak dini. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci)." (HR. Muslim). Oleh karena itu, pendidikan karakter tidak bisa ditunda-tunda. Mulailah membentuk karakter anak sejak mereka kecil, saat mereka masih mudah dibimbing dan diarahkan.
Namun, di era digital ini, peran orang tua justru semakin penting saat anak-anak mulai berinteraksi dengan dunia maya. Orang tua harus hadir dalam kehidupan anak-anak mereka secara berkelanjutan, tidak hanya ketika mereka di sekolah atau di luar rumah, tetapi juga saat mereka menggunakan teknologi.Â
Nah, selanjutnya bagaimana orang tua bisa berperan dalam pendidikan karakter di era digital? Berikut ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan:
- Menjadi teladan: Anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat. Jadi, pastikan orang tua mencontohkan akhlak yang baik, seperti kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab.
- Mengawasi penggunaan teknologi: Batasi waktu layar dan pantau konten yang dikonsumsi anak. Diskusikan dengan mereka tentang konten yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
- Mengajarkan nilai-nilai Islam secara langsung: Libatkan anak-anak dalam kegiatan agama, seperti membaca Al-Qur'an bersama, shalat berjamaah, atau menceritakan kisah-kisah nabi yang sarat dengan pelajaran akhlak.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, pendidikan karakter anak di era digital tidak akan tergeser oleh pengaruh negatif teknologi. Sebagai orang tua Muslim, kita punya tanggung jawab besar untuk memastikan anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H