Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan Matching Fund 2022 yang berlokasi di Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang yang diketuai oleh Prof. Dr. Tri Ratnawati, SE., M.S., Ak., CA., CPA. Program Matching Fund merupakan bagian dari kegiatan MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka). Dalam kegiatan Matching Fund ini ada sekitar 60 mahasiswa dan terbagi menjadi beberapa kelompok dengan setiap program kerja berbeda. Kali ini dari kelompok Penelitian Pemetaan Potensi Pertanian dari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan PIC Ibu Dr. Ir. Wardah, MP., MM dan juga dosen pendampaing Bapak Angga Dutahatmaja, S.Kom., MM selaku dosen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Berbagai potensi dan tantangan dalam pengembangan sektor pertanian di Desa Cupak Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang diharapkan mampu untuk dikelola dan diatasi dengan baik. Peran serta petani, pemerintah, perguruan tinggi dengan Tri Dharma-nya, serta masyarakat umum sangat diperlukan dalam mendukung peningkatan potensi dan pengembangan sektor pertanian. Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan sektor pertanian diperlukan beberapa alternatif startegi. Desa Cupak memili potensi hasil pertanian diantaranya ketersediaan lahan pertanian milik pribadi maupun lahan milik perhutani, adanya sektor perkebunan, hortikultura dan pertanian tanaman pangan, serta umbi-umbian, ketersediaan sumberdaya manusia yang bergerak di bidang pertanian, dan adanya kegiatan kelompok tani yang cukup aktif. Potensi yang ada memiliki berbagai kendala dan masih belum dimanfaatkan secara optimal agar mampu meningkatkan pendapatan petani dan keluarga.
Sosialisasi dan praktek dari hasil potensi pertanian dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2o22. Untuk mendukung proses sosialisasi dan praktek kami membawa bahan serta alat yang akan digunakan pada saat sosialisasi dan praktek. Agar memudahkan masyarakat mengikuti serta praktek ini.
Dalam sosialisasi dan praktek ini masyarakat sangat antusias melihat dan mengikuti praktek pembuatan makanan olahan hasil pertanian ini. beberapa produk yang dihasilkan dalam sosialisasi dan praktek ini adalah cookies, kastengel, dawet dan cireng.
Dalam sosialisasi dan praktek ini diharapkan untuk masyarakat dapat berinovasi hasil dari pertanian dapat diolah menjadi apa saja, bukan hanya dijual mentah setelah panen. Tetapi dapat diolah menjadi makanan yang enak dan memiliki harga yang lebih tinggi lagi. Setelah pelaksanaan sosialisasi dan praktek ini, kami juga berharap masyarakat Desa Cupak dapat menghasilkan produk khas hasil pertanian lebih banyak dan bervariasi lagi untuk mensejahterahkan ekonomi masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H