Biaya Modal (Cost of Capital) dan Penaksiran Aliran Kas

Pada penelitian Putu Prima Wulandari dan Sari Atmini menjelaskan
bahwa biaya modal adalah beban perusahaan atau kewajiban yang digunakan
sebagai sumber pembelanjaan.

 Struktur biaya modal didasari pada beberapa
asumsi yaitu berkaitan dengan pajak, inflasi, dan risiko. 

Biaya modal dihitung berdasarkan sumber pendapatan jangka panjang suatu perusahaan (Putu Prima
Wulandari & Sari Atmini, 2012). Hal ini sejalan dengan penelitian Tri Indah
Estiani menjelaskan bahwa biaya modal dihasilkan dari jumlah pendapatan
perusahaan setiap periodenya yaitu meliputi aktiva, profitabilitas dan tingkat
penjualan yang terjadi pada suatu periode. 

Biaya modal menjadi tanggungan atau kewajiban perusahaan dimana hal ini harus diperhitungkan baik-baik agar dana
yang keluar untuk tepat digunakan untuk membayar tanggungan perusahaan itu
sendiri yaitu biaya modal (Tri Indah Estiani, 2022). 

Adapun dalam penelitian
Siska Yuli Anita mengungkapkan bahwa biaya modal yang dilakukan suatu
perusahaan adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Dengan
mengeluarkan biaya modal dengan tujuan untuk mendapatkan sumber dana yang
berasal dari pihak internal ataupun pihak eksternal, hal ini cukup signifikan dalam
meningkatkan pendapatan perusahaan. (Siska Yuli Anita, 2022).

Pada penelitian utama menjelaskan bahwa biaya modal yang tinggi akan
menyebabkan risiko yang sangat tinggi pula dalam memperoleh sumber dana.

Oleh karena itu dilakukan analisa mengenai pengungkapan wajib dan
pengungkapan sukarela untuk mengurangi risiko. Adapun dalam penelitian Amrie
Firmansyah dan kawan-kawan mengungkapkan bahwa banyaknya risiko yang ada
dalam biaya modal membuat perusahaan harus lebih teliti dalam mengambil
keputusan. 

Adapun salah satu langkah yang tepat dalam menyalurkan biaya modal
yaitu dengan mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan sehingga
risiko yang disebabkan oleh pilihan pendanaan akan berkurang (Amrie
Firmansyah, dkk, 2021). 

Pada penelitian Yolifiandri menjelaskan bahwa
pengungkapan sukarela dan pengungkapan wajib berpengaruh cukup besar
terhadap biaya modal. Akan tetapi, bukan hanya kedua hal itu saja yang dapat
mempengaruhi biaya modal, adapun yang lainnya yaitu seperti asimetri informasi,
manajemen laba dan ukuran perusahaan bersama-sama dapat mempengaruhi biaya
modal. (Yolifiandri, 2023).

Pada penelitian utama menjelaskan bahwa pengungkapan yang memadai
akan memberikan keuntungan terhadap perusahaan dalam menurukan biaya
modal. Adapun dalam penelitian Lisa Kurnia dan Yasser Arafat mengungkapkan
bahwa menurunnya biaya modal salah satu faktornya yaitu dipengaruhi dari
manajemen laba perusahaan. 

Dilakukannya manajemen laba ini agar pihak investor melihat keungggulan dari perusahaan tersebut sehingga tertarik untuk
memberikan saham pada perusahaan. Sehingga, dengan semakin banyaknya
sumber dana yang didapatkan perusahaan akan meningkatkan pendapatan yang
menyebabkan biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan semakin menurun
(Lisa Kurnia & Yasser Arafat, 2015).