Mohon tunggu...
irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ngabuburit Menuju Kota Sukabumi dan Memburu Salat Tarawih

15 April 2022   23:33 Diperbarui: 15 April 2022   23:36 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ngabuburit Menuju Kota Sukabumi Memburu Salat Tarawih

Senja hari sepulang sekolah. Dewi mengajak pergi untuk ngabuburit ke kota Sukabumi sambil memperbaiki Hp yang sedikit rusak perlu diberbaiki. Aku pergi berdua bersama dewi lumayan perjalanan dari Karang Tengah Cibadak menuju  Kota Sukabumi sekitar setengah jam.

Karang Tengah Cibadak adalah daerah kabupaten Sukabumi melintasi lewat daerah menuju kota sukabumi. Kota Sukabumi selepas pasca pandemi covid 19 dan omicron mulai rame kembali.

Kota Sukabumi tempat dimana orang-orang dari daerah termasuk dari Kabupaten Sukabumi berkunjung kesena. Ada yang belanja dan ada juga sekedar ngabuburit menjelang maghrib untuk berbuka di tempat kuliner. Ternyata Kota Sukabumi adalah kota bersejarah. Sedikit akan membahas mengenai Kota Sukabumi.

Sejarah Kota Sukabumi

Kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda. Yaitu Suka-Bumen, menurut keterangan mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman, mereka yang datang ke daerah ini tidak ingin untuk pindah lagi karena daerah yang sejuk untuk bertempat tinggal di daerah ini.

Pada tahun 1914 Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Sukabumi sebagai "Burgerlijk Bestuur" dengan status "Gemeente" dennan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemlik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian Selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.

Sejak ditetapkannya Sukabumi menjadi daerah otonomi pada bulanMei 1926 makaresmi diangkat"Burgemeester"yaitu: Mr.GFRambonnet Pada masa inilah dibangun stasiun kereta api, Mesjid Agung, Gereja danPembangkit Listrik. Setelah Mr. GF.Rambonnet memerintah ada tiga"Burgemesteester"sebagaipenggantinyayaitu; Mr. WM Ouwekerk, Mr.A LA Van Unendan Mr. W.J PH Van Waning. https://portal.sukabumikota.go.id/sejarah-kota-sukabumi/

Mastel Tempat Jual Beli Hp

Dalam perjalanan menuju kota sukabumi diperjalanan macet didaerah cisaat dan daerah kota sukabumi. Sore itu banyak sekali orang yang berkunjung ke kota sukabumi. Aku dan Dewi sampailah di kota Sukabumi untuk menuju Mastel tempat jual beli HP.Motor diparkirkan kebetulan perjalanan sedikit hujan. Jas hujan kemudian disimpan dibagasi motor. Aku dan Dewi menuju ke lantai atas bagian service Hp.

Hp yang sedikit rusak perlu diservice. Hp tersebut disimpan di Mastel untuk diperbaiki. Setelah dilantai atas kemudian turun di bagian bawah tempat jual beli Hp. Aku dan Dewi melihat-lihat Hp.Ternyata Dewi membelikan Aku Hp. Katanya Hp kepunyaan saya sudah jelek perlu untuk diganti. Aku ucapkan terimakasih untuk Dewi yang telah memberiku hadiah Hp. Setalah membeli Hp baru kemudian kita mencari tempat kuliner tempat untuk berbuka puasa.

Aku dan Dewi terus memesan makanan untuk berbuka menu Ayam penyet dan Ayam bakar serta lalaban, sambel, dan goreng tahu. Minumannya adalah teh manis. Sambil menunggu azan maghrib mendengarkan pengamen nyanyi. Nyanyi bertema solawat Nabi.

Setelah itu baru terdengar azan maghrib. Aku dan Dewi beserta para pengunjung buka puasa bersama di tempat kuliner tersebut. Setelah makan kemudian salat maghrib dilantai atas. Setelah salat Maghrib kita berencana untuk pulang supaya salat tarawih tidak tertinggal.

Memburu Salat Tarawih

Setelah selesai salat maghrib aku dan dewi pulang menuju rumah. Terus terang diperjalanan aku agak lebih cepat karena takut tidak kebagian salat tarawih berjamaah. Diperjalanan Alhamdulillah lancar tidak begitu macet tidak seperti ketika berangkat menuju ke kota sukabumi. Akhirnya sampai di rumah lima menit lagi azan Isya. 

Aku siap-siap untuk ke Mushola berjamah salat Isya dan dilanjutkan salat Tarawih. Alhamdulillah masih bisa melaksanakan salat Isya dan salat tarawih berjama'ah di Mushola.

Demikian Cerita Ngabuburit menuju Kota Sukabumi untuk memperbaiki HP sambil memperbaiki Hp dan memburu Salat Tarawih di Mushola

Cibadak, kamis, 14 April 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun