Puasa adalah Perisai
Puasa adalah perisai. Puasa  dapat membentengi kita dari nafsu. Nafsu menggiring kepada yang membatalkan puasa dan mengurangi pahala puasa. Puasa Seperti perisai. Perisai alat bertempur di medan perang. Perisai berpungsi menghalangi dari serangan musuh yang menyerang supaya tidak sampai serangannya. Perisai sebagai penghalang dari godaan setan dan hawa nafsu didalam dada. Perisai kehidupan salah satunya dengan puasa.
Godaansetan dan Nafsu
Godaan setan yang mengakibatkan batal nya puasa dan mengurangi pahala puasa. Tugas setan adalah membisikan kedalam dada manusia. Diterangkan dalam surat annas ayat 3-4:
Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.(3) Dan yang membisikan (kejahatan)kedalam dada manusia.(4)
Tugas setan membisikan kejahatan yang tersembunyi. Setan juga membisikan kedalam dada manusia. Sehingga banyak yang tergelincir kedalam jurang maksiat. Setan akan bergembira ketika tugasnya bagus dilaksanakan,
Setan tidak akan berhenti menggoda manusia dari atas bawah, kiri kanan, pinggir dicari titik kelemahannya. Setan akan terus menjerumuskan sampai akhir hayat meninggal dunia matinya supaya dalam keadaa suul khatimah atau mati dalam keadaan jelek.
Setan di bulan puasa dibelenggu oleh Allah SWT. Â Kenapa masih ada s yang tidak berpuasa di bulan suci? Â Terbukti masih ada yang tidak melaksanakan puasa. apakah setan yang disalahkan? Setan dalam hadis Rasulullah Saw dibelenggu.
"Dari abu Hurairah Ra berkata," Rasulullah SAW bersabda,"Apabila Bulan Ramadhan tiba, maka pintu-pintu langit akan dibuka, pintu-pintu neraka jahannam akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu"(HR.Bukhari Muslim)
Nafsu sangat berperan dalam hal ini.Nafsu jawabannya. orang yang tidak melaksanakan puasa karena belum bisa mengendalikan hawa nafsu dalam dada. Nafsu selalu menyuruh kepada kejelekan. Disebut Nafsu amarah.
Nafsu Amarah merupakan nafsu yang sangat berbahaya apabila melekat pada diri seseorang manusia. Sebab ia suka mengarahkan manusia kepada perbuatan dan perilaku yang dilarang agama.
Allah SWT berfirman: "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,"(QS Yusuf: 53). https://kumparan.com/redaksiportalmadura/3-tingkatan-nafsu-dalam-diri-manusia-yang-perlu-anda-ketahui-1534413643028112255/full