Menatap Candi Borobudur
Menatap keajiban Candi Borobudur
Mata terus memandang hati terasa subur
Bahan dasar batu disusun rapi menjadi
artefak semakin tampak
Peninggalan sejarah kekayaan budaya terkuak
Aku dan Dewi berpose berduaan, terus memandang lagi
Sementara Lia saudara berpose sendiri
Dihalaman Candi Borobudur
Hujan mulai turun besar  bergaya cuma sebentar
Mau masuk Candi Borobudur tidak bisa
Naik karena masih pandemi
Hanya bisa menatap didepan dan ditepi
Orang-orang hanya bisa bergaya saja
Hujan turun dengan lebat hebat membasahi halaman
Aku, Dewi dan Lia pergi meninggalkan
Untung saja ada payung melindungi
Payung satu bertiga, aku basah terbasahi
Pulang dengan turunan setelah mendaki
Untung ada ojek payung
Cuma sepuluh ribu sewa payung terlindungi
Dengan payung basah tetap saja semuanya basah kuyup
Pergi melalui jalan keluar
Melalui para pedagang kerajinan
Sebagai oleh-oleh untuk kenangan
Tapi Lia dibelakang kesasar
Aku dan Dewi sampai di mobil kendaraan
Lia kesasar agak panik saudara yang ikut piknik
Padahal tidak jauh
Ketemu lah Lia disekitar itu
Cerita memandang candi
Borobudur hanya melihat di halaman
Pergi hanya kenangan
Semoga nanti bisa naik dan masuk kedalamnya
Cibadak, 21 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H