Mohon tunggu...
irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasihat Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani

5 Januari 2022   22:46 Diperbarui: 5 Januari 2022   23:13 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Nasihat  Syaikh Abdul qodir Aljailan

Larangan Menentang Taqdir Allah SWT

Oleh : Irman Muhamad Ridwan

 

Ahad pagi 3 syawal 545 H beliau menyampaikan nasihatnya pada majlis pertama tentang larangan menentang taqdir Allah SWT, menurut beliau ketika kita menetang taqdir Allah SWT akan mengakibatkan hilangnya agama islam, hilangnya tauhid, hilangnya tawakal dan keikhlasan. 

Hilangnya agama artinya  untuk menghidupkan agama islam dalam semakin lemah dan luntur salah satunya ketika kita menentang taqdir Allah SWT, hilangnya tauhid artinya mengesampingkan  Allah SWT dan mendahulukan selain Allah SWT dalam kehidupannya.

Hilangnya tawakal artinya dalam kehidupanya tidak menggantungkan kepada Allah SWT dia menggantungkan harapanya kepada selain Allah SWT, dan hilangnya keikhlasan mempunyai arti dalam melakukan aktivitas semata-mata bukan karena Allah SWT tapi karena tujuan yang lain selain Allah SWT.

Taqdir  merupakan ketetapan yang harus diimani oleh setiap muslim dan merupakan rukun iman yang ke-6 yang harus di Imani dan sudah tertulis dalam kita lauhul mahfud. 

Taqdir dibagi dua ada taqdir mubram ( mutlak ) seperti kematian, laki-laki dan perempuam, turun hujan, dan lain-lain dan taqdir mualaq artinya taqdir ini bisa diusahakan oleh manusia seperti: jodoh, kaya,miskin, bodoh, pintar dan lain-lain. 

Contoh misalkan kita dalam keadaan miskin kemudian dia tidak menerima kemiskinan tersebut maka itu salah satu menentang tqdir Allah SWT, walaupun dia sudah berusaha tapi Allah SWT takdirkan serba kekurangan dan dia tidak mengimaninya. Artinya apapun yang Allah SWT tetapkan untuk kita baik ataupun jelek maka kita harus mengimaninya. Dan menurut beliau menentang taqdir ini dikarenakan ada nafsu dalam diri manusia. Dan nafsu ini sifatnya menentang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun