Mohon tunggu...
Irman
Irman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Disiplin, Hal Terpenting bagi Kinerja Karyawan

20 Maret 2019   10:20 Diperbarui: 20 Maret 2019   20:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karyawan merupakan tulang punggung bagi suatu perusahaan. Tanpa ada karyawan, aktivitas perusahaan tidak dapat terlaksana. Karyawan yang baik akan menghasilkan perusahaan yang baik. Melalui pembinaan yang benar, kita dapat menanamkan sikap yang dibutuhkan oleh perusahaan ke dalam diri karyawan. Sikap yang dibutuhkan dalam diri karyawan salah satunya adalah sikap disiplin.

Makna disiplin adalah kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun, terus-menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan. 

Di dalam sebuah organisasi, aturan adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran segala aktivitas dan tujuan organisasi. Metode yang digunakan untuk memelihara keteraturan tersebut adalah disiplin.

Terdapat berbagai permasalahan dalam perusahaan terkait dengan kedisiplinan karyawan, salah satunya terdapat pada Dinas Pertanian Kabupaten Supiori. 

Ayer et al. mendapatkan data bahwa dari total 1680 pegawai yang terdaftar di dinas tersebut selama kurun waktu 13 bulan, terdapat rataan 4% karyawan setiap bulannya yang mangkir dari kerja. Hal ini menggambarkan rendahnya tingkat disiplin yang terdapat pada dinas tersebut.

Masing-masing dari karyawan tersebut tentunya memiliki alasan terkait dengan ketidakhadiran mereka. HR memiliki tugas untuk mencari tahu masalah apa saja yang terdapat di dalam diri masing-masing karyawan. 

Perlu adanya analisis masalah untuk mencari tahu apa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat absensi di perusahaan tersebut.

Terdapat beberapa solusi yang dapat ditawarkan kepada karyawan guna meminimalisir tingkat absensi. Solusi pertama adalah dengan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai, guna menjaga kesehatan fisik dari karyawan agar tidak perlu memakan waktu lebih diluar jam kerja untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. 

Solusi kedua dengan memperhatikan dan menambah sarana prasana didalam perusahaan, contohnya dengan mengganti lampu, meja, dan kursi secara berkala, juga pemberian ruang santai dimana karyawan dapat melakukan hobi mereka.

Solusi ketiga dengan memperhatikan kesehatan mental karyawan. Dilansir dari wellbeing.bitc.org.uk, 1 dari 6 orang karyawan memiliki masalah dengan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres yang memengaruhi kinerja.

 Tentu saja masalah kesehatan mental ini memberikan kerugian bagi perusahaan tidak hanya dari jumlah absensi, namun juga abstinensia, yaitu, kondisi di mana karyawan hadir di kantor namun dengan produktivitas yang menurun. Dibutuhkan keterbukaan dari setiap karyawan untuk bercerita tentang kondisi dalam diri mereka yang menjadikan diri mereka unik.

Menumbuhkan sikap disiplin dalam diri karyawan tidaklah sulit. Diperlukan pengertian dari pihak perusahaan maupun karyawan bahwa mereka sama-sama diperlukan untuk menggerakan roda dalam diri perusahaan. 

Motivasi perlu datang dengan sendirinya ke dalam diri karyawan. Tugas perusahaan adalah memberikan cara untuk membantu motivasi itu datang.

Sumber :

  1. https://swara.tunaiku.com/gayahidup/pentingnya-menjaga-kesehatan-mental-di-lingkungan-kantor
  2. Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,. Bumi Aksara, Jakarta.
  3. Ayer J.E., Pangemanan L.R.J., & Rori Y.P.I. (2016). Pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Supiori. Agri-SosioEkonomi Unsrat 12(3A), 27-46.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun