Mohon tunggu...
irmanda nyoman
irmanda nyoman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita bagi Indonesia Lebih Baik

Menyampaikan aspirasi dan gagasan demi kebaikan setiap wanita dan kaum marjinal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Banyak Modus Kejahatan Digital, Puan Maharani Minta Masyarakat Lebih Pintar

29 November 2021   12:19 Diperbarui: 29 November 2021   12:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta masyarakat untuk lebih cerdas dan kritis dalam melihat modus operandi kejahatan digital yang saat ini semakin marak. Dunia digital yang semakin menjadi bagian dalam kehidupan kita harus dihadapi dengan kecakapan oleh penggunanya.

"Kita tidak bisa lagi menghindari perkembangan digital, jadinya kita yang harus lebih cerdas dalam mengantisipasi kejahatan digital," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya.

Dari data yang diterimanya baru-baru ini, Puan melihat ada kejahatan terkait kode referal yang lumrah terjadi di masyarakat. Puan mengatakan, kita harus pintar dalam menggunakan akses aplikasi yang selalu tersambung secara online ini.

Puan meminta masyarakat untuk mempelajari cara-cara melindungi diri dari kejahatan online ini. Apalagi, ketika sedang belanja online atau mengakses website-website yang memberikan data diri. Jangan mau membagikan kode apa pun pada orang yang tidak dikenal.

"Semua yang berhubungan dengan pembayaran online itu ya sama saja dengan pembayaran konvensional, tidak bisa sembarangan 'klik klik klik' saja. Harus diperhatikan baik-baik," ujar Puan.

Selain itu, Puan sendiri juga mendengar tentang kejahatan dari pembagian data pribadi di media sosial. Menurutnya, masyarakat dari segala usia harus hati-hati dalam membagikan data pribadi di mana pun.

"Kita itu jadi orang jangan terlalu oversharing. Terbuka boleh saja, tapi bedakan dengan sesuatu yang over. Saya berkali-kali meminta pemerintah atau lembaga lainnya untuk berhati-hati dengan data masyarakat, jangan sampai bocor. Tapi, masyarakat sendiri juga harus melindungi diri. Jangan sebar data pribadi di mana pun," ujar Puan.

Puan mengingatkan bahwa data pribadi itu terhubung dengan berbagai akses yang dimiliki seseorang. Alangkah mudahnya seorang pelaku kejahatan melakukan modusnya, bila sudah mendapatkan data pribadi itu yang dibagikan secara sukarela di media sosial.

"Teknologi zaman dulu dan sekarang itu sudah berbeda sekali. Banyak perubahan dan terus maju. Kejahatan pun ikut-ikutan maju mengikuti perkembangan zaman. Nah, makanya kita sendiri juga harus terus update pengetahuan biar tidak mudah ketipu," ujar Puan. 

Puan meminta masyarakat lebih awas akan risiko dan ekosistem seluler mereka demi melihat kerawanan akan kejahatan yang menunggu. Pencegahan penipuan itu juga harusnya datang dari para pengguna teknologi ini.

Puan melihat bahwa Indonesia merupakan negara yang punya netizen atau masyarakat online yang tinggi. Tingkat akses digital untuk belanja atau melihat informasi juga tinggi, maka sebaiknya memang waspada dari jebakan-jebakan online yang ada.

"Selalu cek kebenaran dari sebuah tautan atau situs web atau media sosial apa pun. Sama seperti kita yang waspada dengan hoaks, penipuan digital ini juga wajib diwaspadai." ujar Puan.

Puan mengimbau bagi masyarakat untuk selalu teliti dalam segala hal. Teknologi boleh pintar, tetapi manusianya pun harus lebih cerdas lagi. Jangan sampai kita 'dikadali' oleh kemajuan teknologi dan kemudian membuat teknologi memberikan lebih banyak mudharat daripada kebaikan.

"Jangan lah lagi kita ikut-ikutan tren untuk menyebarkan data-data pribadi di media sosial. Bahayanya untuk kita dan keluarga. Bisa saja ada penjahat yang sudah mengincar dari tren-tren di media sosial. Penting untuk kita selalu waspada dan waspada. Kejahatan itu siapa yang mau mengalami, dan siapa yang tau akan menimpa kita. Tapi, kalau kita sudah antisipasi dan berhati-hati, insyaAllah bisa dihindari," kata Puan.

Puan memahami ini karena dirinya pun terus mempelajari perkembangan teknologi dan sebab-akibat yang mengikutinya. Apalagi, tren media sosial yang juga dialami sendiri pada kalangan muda-mudi di keluarganya. Dia pun selalu memantau berbagai kejadian untuk mewaspadai adanya peluang kejahatan di dalamnya.

Menurutnya, hal tersebut bagian dari mempelajari juga apa yang terjadi di masyarakat. Sebagai Ketua DPR, dirinya menjalankan tugas sebagai pengayom masyarakat di berbagai situasi. Bukan hanya terkait kenegaraan, tetapi juga penghidupan yang bisa mengancam kesejahteraan masyarakat. 

"Saya selalu ingatkan keluarga saya untuk berhati-hati. Begitu juga masyarakat yang bagian dari tugas saya sebagai Ketua DPR. Saya ingatkan pemerintah untuk melakukan tindakan-tindakan online security yang menjamin keamanan bangsa, dan dari masyarakat pun saya ingatkan untuk melindungi diri sendiri serta keluarga," ujar Puan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun