Mohon tunggu...
irmanda nyoman
irmanda nyoman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita bagi Indonesia Lebih Baik

Menyampaikan aspirasi dan gagasan demi kebaikan setiap wanita dan kaum marjinal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puan Maharani: Generasi Muda Harus Menghadapi Masa Depan dengan Segudang Gagasan

23 November 2021   11:04 Diperbarui: 23 November 2021   11:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa ke depannya generasi muda dan anak-anak bangsa harus melangkah dengan segudang gagasan. Hal tersebut diungkapkan berdekatan dengan momen Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November.

"Bila tidak ada gagasan, siapa pun pasti tidak memiliki kepastian untuk berjalan menyongsong masa depan. Apalagi generasi muda yang hidup dalam tantangan. Ide dan gagasan adalah cerminan akal yang menunjukan kemampuan," kata Puan di Jakarta.

Menurut Puan, ide dan gagasan juga merupakan legitimasi menjadi hebat. Konsep manusia yang berjalan membawa ide dan gagasan adalah orang-orang bertanggung jawab dalam memajukan bangsa Indonesia.

Gagasan yang harus dibawa terkait kemandirian dan keberdikarian, serta upaya kembali pada konstruksi diri terbaik dalam tatanan masyarakat yang membawa kemajuan. Setiap pemuda sepatutnya memiliki ide melihat Indonesia di masa depan dan menjalankan berbagai upaya berkelanjutan untuk pembangunan. Itulah wujud cinta anak bangsa terhadap negerinya.

Puan sendiri memiliki gagasan yang menjadi bekal perjalanannya dalam memimpin. Dia berdiri tegas untuk membela hak-hak rakyat. Hal itu lah modal baginya untuk terus membawa ideologi kepemimpinan menjaga Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan membentuk generasi berkepribadian budaya bangsa.

Gagasan kebangsaan yang dia miliki juga menjadi pemahaman untuk membangun kedaulatan secara politik dan melindungi kebijakan-kebijakan negara dari intervensi apa pun. Pasalnya, lanjut Puan, setiap kebijakan memang sudah sewajibnya untuk kepentingan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Intervensi, terlebih dari asing, atau pihak ketiga tidak boleh mengganggu kebijakan domestik karena dampaknya akan besar dan berbahaya terutama bagi rakyat sebagai korban.

Maka, Puan ingin menularkan pemahamannya bahwa anak bangsa harus memiliki gagasan dan ide dalam melangkah ke depan. Gagasan dan ide ini juga bisa dimaknai sebagai langkah menciptakan kondisi yang kondusif serta efektif. Tanpa ide dan gagasan itu, perilaku dan tindakan bisa kontra-produktif. Mustahil mencapai pembangunan. Pemuda akan berjalan tanpa substansi. 

Gagasan dan ide itu menjadi jalan yang membuat generasi muda menjadi bermartabat. Ini menjadi faktor penting yang patut dilakukan dan bisa membantu meningkatkan kemajuan sebuah negara. 

"Gagasan yang kuat dalam melangkah membuat kita menjadi hebat. Sebaliknya, kehidupan kosong tanpa gagasan dan konsep akan membuat kita terlihat lemah. Melangkah ke depan pun terengah-engah karena menjadi tanpa arah," kata Puan. 

Maka, penting bagi generasi muda untuk berdaulat dengan gagasan dan idenya sendiri dalam seluruh sisi kehidupan. Semua itu harus didukung dengan gerak matang yang berdedikasi dan mampu memanfaatkan dengan baik dan produktif. 

Selain itu, Puan melanjutkan, gagasan serta konsep yang dimiliki juga tidak boleh sembarangan atau main-main. Semua harus dikembalikan pada nilai-nilai budaya bangsa dalam rangka merawat kebhinekaan. Paham ini sudah dianut selama selama puluhan tahun dengan cara yang tidak mudah. Maka, harus diingat bahwa Tanah Air kuat dan hebat karena menjadi bangsa yang mempunyai karakter.

"Gagasan persatuan kita lahir dari rahim bangsa berkat perjuangan para pahlawan dan founding fathers kita. Gagasan itu harus bisa menjadi karakter, demi membangun diri sebagai seseorang yang mampu bersaing dengan tetap menyimpan semangat nasionalisme yang tidak dapat luntur meski dihujam waktu dan pengalaman," kata Puan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun