Mohon tunggu...
irmanda nyoman
irmanda nyoman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita bagi Indonesia Lebih Baik

Menyampaikan aspirasi dan gagasan demi kebaikan setiap wanita dan kaum marjinal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Hidup Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda di Dunia

27 September 2021   12:00 Diperbarui: 27 September 2021   13:33 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: cnbcindonesia.com

Dia lalu membandingkan kasus kematian di negaranya dengan yang terjadi di Inggris. Yang mana ada lebih dari 10 kali lipat kasus kematian yang terjadi di sana. 

Bagi Marin, keberhasilannya menangani krisis adalah karena ia mendengarkan para ilmuwan dan mampu membuat keputusan berani dalam segala ketidakpastian yang terjadi. Marin menyebut kalau masyarakatnya adalah orang-orang yang memiliki kepercayaan kepada pemerintah dan tatanan demokrasi. 

Kilas Balik Kehidupan Sanna Marin

Sanna Marin pernah membagikan kisah hidupnya yang ia bagikan lewat blog pribadinya pada 2016 silam. Marin adalah perempuan yang dibedakan di sebuah kota kecil di barat daya Finlandia yang bernama Pirkkala. 

Marin menyebut keluarganya sebagai  'keluarga pelangi', dimana ia kerap menghadapi tekanan finansial yang konstan. Bersama sang ibu, ia bertahan hidup hanya bermodalkan tunjangan. Hal ini lantaran kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai. 

Sejak muda, Marin pernah bekerja di perusahaan ritel. Ia melakukannya untuk membantu menghidupi keluarganya. Tidak ada yang terlalu mencolok dari diri Marin. Bahkan memiliki bibit-bibit pemimpin saja tidak. Hal ini diperkuat oleh pernyataan salah satu gurunya di SMA yakni Pasi Kervinen yang menyebutkan kalau Marin adalah murid yang biasa saja, tidak memiliki keistimewaan. 

Marin mulai berpikir untuk bangkit dan memperbaiki keadaannya saat ia berusia 20-an. Hak itu lah yang akhirnya menjadi motivasi Marin membuat Program Kesetaraan yang diperkenalkan pemerintahannya.

Program tersebut setidaknya mencakup kebijakan untuk mendorong orang tua untuk berbagi tanggung jawab secara setara, menindak kekerasan dalam rumah tangga, mengakhiri kesenjangan upah berdasarkan gender, sampai meningkatkan pendidikan bagi anak-anak dari latar belakang yang lebih miskin dan keluarga imigran.

Tak hanya itu saja, Marin juga memiliki program yang mereformasi Trans Act, undang-undang yang mewajibkan mereka yang mengajukan pengakuan gender secara legal untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mental selama bertahun-tahun, kecuali mereka sudah terbukti tidak subur, dipaksa melakukan sterilisasi.

Marin pernah menegaskan kalau setiap orang  harus memiliki hak untuk menentukan identitas mereka sendiri. Oleh karena itu, ia bawah kepemimpinannya, Marin ingin mendukungnya lewat program yang ia jalankan. 

Terkait trans puan, Marin merasa bukan tugas dirinya untuk mengidentifikasi orang lain. Namun, hal itu adalah tugas setiap orang untuk mengidentifikasi siapa diri mereka sendiri. Ia mengaku tidak berhak untuk membicarakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun