Mohon tunggu...
Irma Nangima Sari PGSD Kebumen
Irma Nangima Sari PGSD Kebumen Mohon Tunggu... -

Seorang yang hampa ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memacu Kretivitas Anak

30 November 2010   03:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum membahas tentang kreativitas anak, sebagai orang tua harus mengerti tentang tahap perkembangan cara bermain anak yaitu :


  1. Bermain melalui "trial and error" (usia 0 - 2 tahun)
  2. Bermain dengan cara "berpura-pura" (usia 2 - 7 tahun)
  3. Bermain sesuai aturan (usia 7 - 11 tahun)
  4. Bermain yang memerlukan pemikiran deduksi/pemecahan masalah ( usia 11 - 15 tahun)


Dari empat tahap tersebut orang tua dapat lebih mengerti tentang kebiasaan anak. Ada dua langkah mengembangkan kebiasaan dan semangat berpikir kreatif pada anak yaitu :


  1. Membantu tersedianya kesempatan sebanyak mungkin (bukan khusus, tetapi terintegrasi dalam kegiatan sehari-hari) untuk melatih 4 ciri sikap kreatif agar menjadi kebiasaan hal ini juga tergantung dari sikap kreatif orang tua
  2. Memberikan dukungan (encouragement) sebanyak mungkin pada anak dalam mengembangkan 4 ciri sikap kreatif seperti memberi inspirasi berpikir kreatif


5 sikap mendukung/memberi inspirasi dari orang tua atau guru :


  1. Menjadi pendengar yang baik (menunjukkan kesabaran)
  2. Toleransi terhadap kekacauan
  3. Memberi inspirasi ketekunan
  4. Toleransi terhadap hal yang aneh/tidak biasa
  5. Memberi kebebasan (berekspresi, ide baru, inisiatif, spontan) dalam batas-batas tanggung jawab, menghormati orang lain


Akan tetapi, tidak semua orang tua atau guru tidak menyadari pentingnya dukungan terhadap anak. Seringkali mereka kmelakukan penggembosan-penggembosan terhadap kretifitas anak.

Untuk itu, orang tua atau guru sebaiknya menghindari penggembosan kreatifitas, seperti :


  1. Jangan menunggui/protektif
  2. Jangan menghakimi/menilai
  3. Jangan memberi hadiah terlalu sering
  4. Jangan membawa ke suasana persaingan/membandingkan
  5. Jangan mengatur/memberi petunjuk
  6. Jangan batasi pilihan


Ada banyak permainan atau aktivitas yang dapat dilakukan orang tua atau guru yaitu :


  1. Permainan imajinasi (observasi, andaikan .., bermain kata dsb, membuat jadual, melihat awan dsb.., bayang-bayang)
  2. Kesenian, kerajinan tangan, proyek (menggambar, melukis, bermain playdough, membuat kalung, membuat layang-layang, collage, origami, membuat buku, sand & water dsb.)
  3. Koleksi (kerang, daun, batu, biji-bijian)
  4. Bermain (scavenger hunt, tebak-tebakan, teka-teki silang, pantomim dsb.)
  5. Bercerita/mengarang (mendengarkan, bercerita ulang, menyambung cerita, membuat puisi, komik dsb.
  6. Role-play (dokter-dokteran, masak-memasak dsb)
  7. Pertunjukan (puppet show, menari, menyanyi dsb.)
  8. Berpetuangan/Berkunjung (berkemah, tamasya, museum, kebun binatang, keluarga, desa, pasar dsb. )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun