Mohon tunggu...
Irman Laia
Irman Laia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Surabaya

Nama saya Irman Laia, asal Sumatea Utara, Kabupaten Nias Selatan.Saya mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Prodi S1Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,, Angkatan 2023.Hobbi saya, menulis, membuat content, olahraga dan berpidato.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fisik Boleh Kalah Tapi Semangat dan Tekad Tidak Boleh Padam(Kecil-kecil Cabe Rawit lebih baik)

22 Juli 2024   11:29 Diperbarui: 22 Juli 2024   11:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Dalam setiap  perjalanan hidup manusia , sering kali kita diuji dengan berbagai rintangan dan tantangan kehidupan. Ujian hidup  yang datang secara tiba-tiba kadang bisa di hadapi dan bisa tidak, tergantung persiapan diri seseorang dalam menghadapi kondisi apapun dengan waktu yang tak terduga.Banyak orang yang takut, malu, marah, kecewa karena bentuk fisiknya yang berbeda dengan orang lain namun tidak cacat.Kondisi fisik seperti badan Pendek, Hidung pesek, Badan gemuk, dan kondisi fisik lainnya.Sebenarnya kondisi fisik ini tidak menjadi pengaruh dalam diri seseorang untuk menjalani hidup, namun kenyataan nya banyak orang yang tidak bersyukur dengan fisik yang Tuhan ciptakan.

    Teori Psikologis mengemukakan bahwa persepsi individu terhadap tubuh mereka sendiri  dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti adanya individu yang menginternalisasi  pandangan negatif tentang kondisi badan mereka sehingga mengalami  stres.Berdasarkan teori ini, dapat kita pahami bahwa individu bertanggungjawab atas dirinya sendiri, selalu memberikan pandangan negatif pada kekurangan diri tanpa mencari kelebihan yang dimiliki.Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan, fisik tidak menjadi tolak ukur untuk mencapai kesuksesan, meraih prestasi, tampil di depan umum namun cara kita menerima keadaan dan mengembangkan talenta merupakan hal positif mencintai diri sendiri.

    Kita boleh kalah dalam bentuk fisik, mungkin tidak cantik, pendek, hidung pesek, jerawatan tapi selagi itu tidak mengganggu cara kita mencapai mimpi maka ada satu hal yang tidak boleh padam, yaitu semangat dan tekad. Semangat adalah api yang membara di dalam diri kita, mendorong kita untuk terus berjuang meskipun menghadapi kegagalan atau kesulitan. Tekad adalah kekuatan untuk tetap bertahan dan bangkit setiap kali kita jatuh. Keduanya menjadi pendorong utama yang membawa kita melewati batas-batas yang kita pikirkan tidak mungkin dilampaui. Dengan semangat dan tekad yang kuat, kita bisa mengubah kekalahan menjadi pembelajaran berharga dan meraih kesuksesan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun