Mohon tunggu...
Irma Khurniawati
Irma Khurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya melukis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemetaan Potensi Wilayah, Daya Saing dan Kerja Sama Antar Wilayah di Kabupaten Sanggau Pada Sektor Perkebunan Tahun 2019-2023

22 April 2024   21:25 Diperbarui: 22 April 2024   21:41 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Sanggau terletak di Kalimantan Barat, Indonesia, memiliki sektor perkebunan sebagai tulang punggung ekonominya. Komoditas utama seperti kelapa sawit memainkan peran sentral dalam meningkatkan pendapatan dan pembangunan ekonomi daerah. Sejak tahun 2008, Kabupaten Sekadau, yang berdekatan dengan Sanggau, juga menegaskan pentingnya pertanian, termasuk perkebunan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

Program Pengembangan Kecamatan (PNPM-PPK) di Kabupaten Sanggau telah memperkenalkan berbagai inisiatif terkait perkebunan, termasuk infrastruktur dan program sosial ekonomi, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Mengembangkan sektor perkebunan dengan lebih baik, diperlukan kerja sama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam merancang program-program inovatif yang mendukung peningkatan produksi dan pengolahan hasil perkebunan serta mengatasi hambatan-hambatan seperti pembebasan tanah dan masalah hak atas tanah.

Pemetaan potensi wilayah, upaya meningkatkan daya saing dan kerja sama antar wilayah dalam konteks perkebunan merupakan aspek penting dalam pengembangan ekonomi daerah. Pemetaan potensi wilayah melibatkan analisis dan pengukuran potensi ekonomi, sumber daya dan kebutuhan dari sektor perkebunan di dalam wilayah maupun antar wilayah. 

Upaya meningkatkan daya saing dalam konteks perkebunan meliputi peningkatan efisiensi produksi, pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas dan kuantitas produk dapat dilakukan melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan petani dan peningkatan kemampuan dan keterampilan petani.

Kerja sama antar wilayah dalam konteks perkebunan merupakan strategi penting untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan mengembangkan hubungan sinergis antara sektor perkebunan di dalam wilayah maupun antar wilayah dapat dilakukan melalui program pengembangan potensi desa, pengembangan kemahasiswaan dan pengembangan keterampilan masyarakat. Pengembangan wilayah, termasuk sektor perkebunan, harus dilakukan dengan pendekatan holistis yang mengintegrasikan aspek sektoral, spasial, dan keterpaduan antar pelaku pembangunan. 

Strategi pembangunan wilayah harus disesuaikan dengan potensi ekonomi, sumber daya, dan kebutuhan wilayah, serta mengambil kira faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti kesejahteraan masyarakat, sumber daya alam, dan institusi. Pengembangan wilayah juga harus dilakukan dalam konteks pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta pengembangan potensi desa yang memperkuat kemandirian masyarakat. 

Pengembangan potensi desa harus dilakukan dengan pendekatan yang mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat melalui pengembangan potensi unggulan, penguatan kelembagaan serta pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka mengembangkan sektor perkebunan di Kabupaten Sanggau, pemerintah daerah dan pemerintah nasional harus mengembangkan program-program yang dapat membantu peningkatan produksi dan pengolahan hasil perkebunan, serta mengurangi permasalahan yang berhubungan dengan pembebasan tanah dan hak atas tanah.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau, komoditas utama dalam sektor perkebunan adalah kelapa sawit dan tanaman karet, yang telah menunjukkan peningkatan produksi secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, produksi kelapa sawit mencapai 810.769 ton dengan luas areal tanaman sebesar 294.427 hektar, sementara produksi tanaman karet mencapai 53.976 ton dengan luas areal tanaman 107.123 hektar. 

Tren peningkatan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2020, produksi kelapa sawit meningkat menjadi 940.356 ton, dengan luas areal tanaman mencapai 314.047 hektar, sedangkan produksi tanaman karet mencapai 63.633 ton dengan luas areal tanaman 108.309 hektar.

Tahun 2021, produksi kelapa sawit meningkat menjadi 1.053.704 ton dengan luas areal tanaman mencapai 310.126 hektar, sementara produksi tanaman karet mencapai 99.976 ton dengan luas areal tanaman 107.040 hektar. Peningkatan ini terus berlanjut pada tahun 2022, di mana produksi kelapa sawit mencapai 1.060.599 ton dengan luas areal tanaman mencapai 327.264 hektar, sementara produksi tanaman karet mencapai 58.650 ton dengan luas areal tanaman 102.187 hektar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun