Saat rintik mampu membasahi wajahku
Dengan cepat kau beri  segulung tisu
Ketika gerimis mampu menyamari air mataku
Dengan tulus kau  selalu merangkulku
Kala semua orang tertidur lelap
langit masih terselimuti gelap
Dering telvonmu terdengar begitu jelas
Suaramu mampu mengikis waktu tanpa batas
Tetapi hujan  kali ini sangat berbeda
Termenung  sendiri  diriku didepan lentera
Teringat kenangan yang begiu indah bersamanya
Tak terbayang jika sekarang berubah menjadi lara
kini lisanku tak kuasa lagi berkata
ku pilih berteman dengan kertas dan pena
Menciptakan ragam sajak, prosa dan aksara
Dengan lirih mencoba meluapkan semua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H