Mohon tunggu...
Irma HalletTambunan
Irma HalletTambunan Mohon Tunggu... Guru - Aku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Irma Pahlawan Bertopeng

Selanjutnya

Tutup

Money

Hore! Empat Hari Lagi Perdagangan Indonesia-Chile Bebas Tarif Masuk

6 Agustus 2019   17:48 Diperbarui: 6 Agustus 2019   18:00 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi beritasatu.com

Pemerintah terus berupaya melakukan penetrasi pasar baru penandatanganan perjanjian baru ke  negara-negara non-tradisional, baik secara bilateral maupun multirateral.

Ada satu kemitraan komprehensif yang tengah dijalin Indonesia, yang akan segera memasuki tahap efektif. Kemitraan yang dimaksud adalah perjanjian kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Chile (IC-CEPA) akan berlaku efektif pada 10 Agustus 2019.

Komitmen ini akan mengatur penghapusan tarif bea masuk antara Indonesia dan Chile. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis mendapat berkah berlipat dari adanya kerja sama tersebut. Selain mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk atas ekspor produk kesana, Indonesia berharap Cile jadi pintu masuk produk Indonesia ke kawasan Amerika Latin.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini bialng, Chile akan menghapus tarif bea masuk terhadap 89,6% atau sebanyak 7.669 pos tarif produk dari 8.559 pos tarif.

Dari angka itu, sebanyak 6.704 diantaranya akan langsung mendapatkan tarif bea masuk 0% pada tanggal 10 Agustus 2019. Lalu ada 965 pos tarif yang akan dihapus secara bertahap hingga 6 tahun ke depan.

Sementara Indonesia akan menghapus tarif terhadap 9.308 pos tarif produk Chile. Produk Indonesia yang mendapat tarif 0% di pasar Chile yaitu produk pertanian, seperti rempah-rempah, sarang burung walet, kopra, sayur, dan buah tropis. Termasuk pula produk perikanan seperti belut, lele, tiram, gurita, dan mentimun laut. Lalu produk manufaktur seperti bola, otomotif, produk kertas, furnitur, produk makanan minuman, baterai, dan tas kulit.

Bebas (meme edit pribadi)
Bebas (meme edit pribadi)
Sumber 1

Chile merupakan negara yang potensial bagi peningkatan dan diversifikasi perdagangan Indonesia. Prediksi setelah lima tahun pasca IC-CEPA, total perdagangan Indonesia-Chile meningkat 32% dari US$278,5 juta 2017 menjadi US$369,2 juta di tahun kelima.

Selain itu, ekspor Indonesia diproyeksikan akan meningkat sebesar 65% atau senilai US$104 juta (wartaekonomi.co.id).

Secara populasi, Cile hanya memiliki sekitar 20 juta penduduk. Angka yang kecil untuk sebuah pasar bagi Indonesia. Namun keuntungan yan sesungguhnya diperoleh lewat perdagangan ini adalah leta geografis negara tersebut yang menjadi hub perdagangan di kawasan Amerika Latin.

"Cile berpapasan langsung dengan Bolivia, Peru, Argentina. Kita manfaatkan Cile karena punya perjanjian dagang dengan tiga negara itu," terang Made.

Kemendag optimistis meyakini target itu bisa tercapai lantaran Chile merupakan negara potensial untuk diversifikasi dagang. Terlebih, Chile adalah negara subtropis yang memiliki karakter produk agrikultur berbeda dengan Indonesia sehingga kedua negara tidak memiliki produk yang bersaing (head to head).

Chile juga merupakan negara terbuka yang tercermin dari jumlah perjanjian perdagangannya yang mencapai 29 perjanjian. Negara tetangga, Vietnam dan Malaysia telah mendahului Indonesia untuk meneken perjanjian dagang dengan Chile.

Sumber 2

Ekspansi (meme edit pribadi)
Ekspansi (meme edit pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun