Mohon tunggu...
Irma firdawanti
Irma firdawanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Food and travel blogger

Hai saya Irma firdawanti, biasa dipanggil if, anak bungsu dari 4 bersaudara keturunan Sunda tulen. Sarjana lulusan Universitas Padjadjaran Jatinangor dan mantan Engineer yang sekarang berubah karir menjadi seorang ibu rumah tangga yang mempunyai minat di travelling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dear Perempuan: Keluar dari Zona Nyaman, Are U Ready?

8 Maret 2020   19:00 Diperbarui: 9 Maret 2020   16:22 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa bulan berkutat dengan pikiran dan emosi sendiri, saya mulai komunikasikan keresahan saya ini dengan suami dan beberapa orang terdekat. Tidak mudah memang, ada yang mendukung, memberikan saran bahkan ada yang menjudge saya tidak bersyukur dengan apa yang saya punya saat ini. 

Mereka bilang hidup saya saat ini adalah impian para working mom. Bisa santai diam di rumah bersama anak dan menerima transfer tiap bulan dari suami, tanpa harus terbebani tanggung jawab financial keluarga besar. 

Padahal definisi ‘santai diam seorang IRT’ yang mereka katakan tidak semudah dengan praktik dan kenyataannya, apalagi di isi dengan 2 anak balita dan batita yang menggemaskan tanpa bantuan ART (yang pada saat itu meminta berhenti kerja).

Lalu apakah saya menyerah setelah mendengar hal seperti itu. Oh tentu saja tidak. Maklum saya sebagai anak bungsu, cenderung keras kepala dan pantang menyerah jika berhubungan dengan idealisme pribadi. 

Saya coba berpikir ulang kembali, melihat dari berbagai sisi semua pendapat dan saran dari orang terdekat. Saya adukan keresahan ini dengan Tuhan saya setiap selesai sholat. Tidak pernah salah, selalu ada rasa tenang yang terselip setelah mengadu dan bercerita kepada Allah Yang Maha Esa.

Saya raba passion dan talent diri sendiri, dari mulai belajar menjahit, baking, membuat usaha cheesecake, jastiper, menjual preloved stuff (oh oke yang ini sampe sekarang masih saya jalani.hehe..). Hingga akhirnya saya memutuskan untuk fokus menulis dan membuat blog, menjalani hobi saya yang sempat terhenti.

Alasan saya memilih sebagai blogger yang utama karena saya menikmatinya. Yes, i really enjoy it. Saya menikmati masa-masa dimana saya bisa tenggelam di pikiran saya sendiri dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. 

Alasan lain yaitu keterbatasan waktu, karena saya memutuskan tetap membersamai anak saya di rumah. Dengan menjadi blogger, saya tetap bisa menulis di saat anak-anak saya sedang tidur dan sekolah.

Tidak cukup sampai disana. Ternyata menjadi seorang penulis dan blogger pun membutuhkan ilmu baru, sudut pandang baru, wawasan baru. Akhirnya saya bergabung di komunitas blogger dan travelling. 

Selain itu saya juga memberanikan diri untuk ikut kelas di Mom Influencer Academy di MOMI (akan saya bahas di blog selanjutnya). Semoga ini menjadi salah satu ikhtiar saya dalam menimba ilmu dan mengembangkan diri agar kelak bisa bermanfaat untuk orang lain juga. The important things, it makes me Happy.

Mom, Ibu, Bunda, Mama, Emak atau apapun panggilannya: jangan pernah takut untuk keluar dari zona nyaman. Know yourself and don’t let people define your Happiness. Because Every Mom is a Super Mom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun