Mohon tunggu...
Irma Dwiratnasari
Irma Dwiratnasari Mohon Tunggu... Psikolog - Educational Psychologist - Lecturer

Psychology

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Maraknya Perundungan (Bullying), Mari Mencegah dari Rumah!

9 Desember 2024   15:59 Diperbarui: 9 Desember 2024   16:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya kasus perundungan (bullying) di berbagai jenjang pendidikan, memunculkan banyak perhatian dari masyarakat dan juga praktisi di bidang Psikologi dan Pendidikan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Olweus (1997), pelaku perundungan secara sadar dan sengaja melukai ataupun membuat ketidaknyamanan pada orang lain. Namun terkadang korban dan juga pengamat lain tidak menyadari bahwa perundungan tersebut sedang terjadi.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran akan adanya perundungan di sekitar kita adalah dengan memberikan pemahaman bagi setiap pihak yang ada di lingkungan yang terdekat dengan anak, terutama orang tua. Penerapan pola asuh yang tepat serta pemahaman orang tua mengenai perundungan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap kasus perundungan yang saat ini sedang marak.

Menurut Baumrind (1971, 2012), pola asuh dibagi menjadi 4 jenis yaitu pola asuh authoritarian, authoritative, neglectful dan indulgent. Dan menurut banyak penelitian, pola asuh authoritarian dan indulgent cenderung meningkatkan resiko tinggi pada munculnya kasus perundungan. Baik itu sebagai pelaku, maupun korban. Sedangkan pola asuh authoritative cenderung mampu memenuhi kebutuhan anak dan meningkatkan ketahanan terhadap perundungan. Pola asuh authoritative sendiri merupakan pola asuh dimana orang tua mendorong anak-anaknya untuk mandiri namun tetap memberikan batasan dan kontrol pada setiap tindakan mereka.

Hal inilah yang kemudian menarik perhatian pihak SD Kartika X-1 Kota Bandung dan tim Dosen dari Fakultas Psikologi UNIBI. Pihak sekolah merasa bahwa orang tua siswa dari seluruh kelas belum memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan pola asuh serta dampaknya pada munculnya kasus perundungan. Sehingga tim Dosen Fakultas Psikologi UNIBI memutuskan untuk mengadakan psikoedukasi orang tua siswa yang bertajuk "Membimbing Buah Hati : Psikoedukasi Mengenai Pola Asuh Serta Peranannya Terhadap Perundungan.

Selain didasarkan pada penerapan pola asuh yang efektif bagi peningkatan ketahanan anak pada perundungan (baik itu sebagai pelaku/korban), upaya pencegahan perundungan dapat dilakukan orang tua dengan cara: hindarkan anak dari lingkungan yang abusive; menjalin komunikasi yang efektif dengan anak; mau mendengarkan anak; menanamkan rasa percaya diri yang baik pada anak; mengajarkan anak untuk membela, mempertahankan diri serta meminta bantuan; dan juga orang tua mampu mengidentifikasi adanya perubahan sikap pada anak-anak. Sehingga upaya pencegahan perundungan dapat mulai dilakukan dari lingkungan terdekat anak yaitu orang tua. Mari mencegah, dari rumah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun