Hal ini pada gilirannya akan menghasilkan efisiensi dan produktivitas yang lebih besar serta meningkatkan layanan kepada para pemangku kepentingan.
Hal yang tak kalah penting, komunikasi internal yang lancar dan terbuka akan membuat pegawai lebih terlibat. Sebab, pegawai yang merasa bahwa suara mereka penting, dan ide-idenya layak untuk didengarkan, cenderung melangkah lebih jauh ketika organisasi membutuhkannya dan nilainya tidak bisa diremehkan.
Tidak semua hal bisa selalu berjalan lancer. Dalam hal terjadi krisis, tim kerja akan dipaksa melakukan restrukturisasi, mengubah sistem, melakukan penyesuaian disana-sini.Dalam kondisi seperti ini, komunikasi internal yang terbuka akan membuat pegawai merasa dihargai dan bersedia membantu organisasi melewati masa-masa sulit.
Di dalam sebuah manajemen aset yang paling berharga adalah sumber daya manusianya.
Jadi, kalau  organisasi mau berkembang dan sekaligus menjadi rumah yang nyaman bagi anggotanya, maka komunikasi internal yang relevan bagi seluruh pegawai tidak dapat dikesampingkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H