Padahal, kemarin Menteri Pertanian Amran Sulaiman berusaha memopulerkan gerakan menyulap rawa menjadi lahan pertanian. Bukannya tumbuh subur, niat itu malah tenggelam di rawa.
Mungkin Menteri Pertanian kurang paham mengenai perilaku netizen yang budiman. Karena sepanjang pagi, akun institusi Kementerian Pertanian atau Menteri Pertanian sendiri, hanya mempublikasikan laporan kinerja mereka.Â
Komunikasi jadi Cuma satu arah. Netizen yang biasa berinteraksi, jadi merasa dicekoki.Â
Yang terjadi malah sebaliknya. Netizen tidak terima begitu saja dengan informasi wangi ala Menteri Pertanian. Warga media sosial malah balik menyajikan berita dan data-data mengenai realitas pertanian di Indonesia. Mulai dari peternak yang kesulitan mencari jagung, impor beras, sampai kekeringan yang melanda persawahan di Indonesia.
Menteri Pertanian juga sepertinya tidak hilang akal. Mereka mungkin menggunakan mesin untuk memopulerkan tagar peringatan hari pangan. Tapi karena mesin saja yang bekerja, tanpa ada keterlibatan warga dunia maya, usaha mereka tidak bertahan lama. Belum sampai jam 1 siang, tagar hari pangan itu sudah tenggelam dari lini masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H