Tak ketinggalan, tim MMD juga memfokuskan pada pendidikan bagi para guru di SDN 2 Wandanpuro melalui kegiatan "Pemetaan dan Sosialisasi Sumber Media Pembelajaran" Dalam sesi ini, para guru diperkenalkan pada berbagai sumber media pembelajaran yang kreatif dan interaktif, termasuk aplikasi seperti Wakelet, Genially, dan Quizizz. Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan efektif.
"Saya turut senang karena para guru sangat antusias, bahkan menyarankan untuk menambah durasi guna memperbanyak pengenalan media-media pembelajaran lain, selain itu kegiatan ini merupakan upaya digitalisasi media pembelajaran guna mempermudah para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka" ungkap Dias Suci selaku penanggung jawab kegiatan Pemetaan dan Sosialisasi Sumber Media Pembelajaran.
Koordinator tim MMD, Maulidatussa`adah Imron menyatakan, "Kami sangat bangga bisa terlibat dalam pengembangan Desa Wandanpuro. Melalui inisiatif pendidikan dan literasi digital, kami berharap dapat memberikan hal positif dan membantu masyarakat di desa ini."
Warga Desa Wandanpuro merespon positif inisiatif dari tim MMD. Lilik Suryati S.Pd, Kepala Sekolah SDN 1 Wandanpuro, mengungkapkan, "Kami merasa beruntung dan terbantu dengan adanya program MMD yang dilakukan di SDN 1 Wandanpuro ini, karena lebih memudahkan untuk kedepannya".
Kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Wandanpuro ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana mahasiswa sebagai penggerak perubahan dapat berkontribusi bagi kemajuan dan pembangunan di lingkungan desa.Â
Semoga upaya dan semangat dari tim MMD Universitas Brawijaya dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif bagi masyarakat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H