Jawaban: Fakta
Makanan berlemak meningkatkan risiko refluks esofagus karena mengandung kalori yang tinggi dan menginduksi sekresi asam empedu yang menyebabkan iritasi esofagus dan mempengaruhi mediator neurohormonal yang mempengaruhi tonus LES dan kolesistokinin.
8. Penderita GERD sebaiknya tidak berolahraga
Jawaban: Bisa Fakta atau Mitos (tergantung intensitas olahraga)
Beberapa olahraga dapat memperburuk gejala GERD. Olahraga dianggap dapat mengurangi aliran darah ke saluran cerna yang menyebabkan pengosongan lambung tertunda, sehingga meningkatkan kontraksi tekanan pada kerongkongan bagian tengah, dan menurunkan peristaltik kerongkongan.Â
GERD yang dipicu olahraga dipengaruhi oleh intensitas dan durasi olahraga serta makanan yang dimakan sebelum berolahraga. Beberapa jenis olahraga memiliki risiko tinggi meningkatkan gejala GERD, seperti angkat besi, lari, mendayung, dan bersepeda.
Namun olahraga dengan intensitas rendah bermanfaat bagi penderita GERD, seperti olahraga yang dilakukan untuk mengontrol berat badan.
9. Merokok memperburuk gejala GERD
Jawaban: Fakta
Mereka yang merokok lebih meningkatkan gejala GERD dibandingkan mereka yang tidak merokok. Nikotin dapat mengurangi tekanan LES yang menyebabkan refluks lambung ke kerongkongan. Nikotin juga dapat mengurangi produksi air liur, salah satu mekanisme pembersihan kerongkongan untuk menetralisir asam lambung. Merokok juga dikaitkan dengan peningkatan inflamasi. Berhenti merokok dapat memperbaiki gejala GERD dan meningkatkan kualitas hidup.
10. Ada hubungan antara waktu makan malam sebelum tidur dan GERD