Mohon tunggu...
IRMA PURNAMASARI
IRMA PURNAMASARI Mohon Tunggu... -

Panggil saja "AMA", Anak pertama perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara. Sebagai mahasiswi dan bekerja di perusahaan BUMN dalam bidang Perbankan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisi-kisi Melamar Pekerjaan

4 Mei 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:08 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri semakin pesatnya perkembangan dunia bisnis di Indonesia.Ditambah lagi pertambahan penduduk yang semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut sudah pasti akan menimbulkan persaingan satu sama lain untuk mendapatkan suatu pekerjaan, salah satu contohnya adalah terbatasnya ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan demi kelangsungan hidup maupun karir yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan suatu pekerjaan tidaklah mudah, kita harus dapat memahami apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Berikut kisi-kisinya...

Langkah awal, kita harus mencari sumber informasi lowongan pekerjaan melalui media cetak, internet, career center, network, maupun agency. Pengiriman surat lamaran dapat dilihat pada sumber informasi apakah melalui pos, email, ataukah datang langsung keperusahaan (walk in interview). Sebelum mengirim surat lamaran kamu harus memilih dengan tepat posisi apa yang kamu inginkan dan mengetahui informasi mengenai perusahan tersebut. Secara umum dokumen lamaran kerja yang diminta adalah: surat lamaran, daftar riwayat hidup, fotocopy (ijazah terakhir, transkip nilai, sertifikat, surat referensi), copy KTP, copy KK, copy SKCK, dan yang selalu disertakan pas photo. Dalam membuat surat lamaran dan daftar riwayat hidup yang harus diperhatikan yaitu:

Surat Lamaran

1.Kertas berwarna netral (lebih baik putih)

2.Jenis dan ukuran font standar tidak berlebihan (disarankan times new roman/arial)

3.Ukuran kertas A4

4.Mencantumkan posisi yang dituju; tanggal surat; tanda tangan; alamat tempat tinggal; nomor teleponyang mudah dihubungi)

Daftar Riwayat Hidup

1.Berisi personal data/data pribadi

2.Pendidikan formal dan non formal

3.mencantumkan keahlian khusus

4.Pengalaman berorganisasi (penerima kerja akan menilai apakah kamu aktif/tidak dalam berorganisasi)

5.Pengalaman kerja dan job description

Langkah kedua, yaitu pada saat menerima panggilan kerja dalam bentuk telepon langsung usahakan menjawab telepon dengan sopan dan santun, mencatat dengan baik (nama yang menelepon, nama perusahaan, alamat, perusahaan, nomor telepon, contact person/orang yang harus ditemui), mencari informasi perusahaan tersebut, dan jangan lupa mensurvey lokasinya. Pada persiapan tes/interview harus memperhatikan persiapan fisik (istirahat secukupnya, persiapkan pakaian yang akan dikenakan, sarapan secukupnya), persiapan mental (lupakan masalah yang ada, percaya diri, first impression positif), dan persiapan teknis (pelajari posisi yang dituju, kenali kelebihan kamu, persiapan alat-alat yang harus dibawa).

Langkah ketiga, kamu harus mengetahui hal-hal yang paling penting pada saat interview diantaranya:

1.Penampilan

Penampilan adalah hal yang pertama dilihat oleh interviewer. Yang harus diperhatikan adalah berpakaian yang rapi, sepatu tertutup (bersih), datang dengan aroma tubuh yang segar, tidak bau mulut, dan kuku rapi. Pria menggunakan kemeja lengan panjang dengan warna soft, memakai bahan yang nyaman dan tidak mencolok, mencocokan dasi dengan kemeja (kemeja polos+dasi bergaris/kemeja bergaris+dasi polos), sepatu resmi dengan kaos kaki warna gelap. Sedangkan untuk wanita kemeja warna soft, blazer warna gelap (kerah menimpa kerah blazer), hindari warna mencolok, bermake up tidak berlebihan, sepatu resmi hak 5cm, tatanan rambut rapi/dicepol,

2.Body Language

Saat memasuki ruangan berjalanlah dengan tubuh tegap, gaya yang sigap, dan kedua tangan mengibas dengan bebas. Sodorkan tangan terlebih dahulu sambil tersenyum pada saat memulai wawancara. Menyapa interviewer dengan menggunakan kata Bapak/Ibu. Jangan duduk sebelum dipersilahkan. Senyuman, kerutan, dan ekspresi wajah yang lain membantu mengutarakan pesan kamu dengan baik. Terakhir memberikan kontak mata pertanda kita fokus dan tidak grogi.

3.Sikap berdiri dan duduk

Berdiri tegap tidak bungkuk sikap siaga kedua tangan disamping pandangan kedepan (kontak mata). Pada saat berdiri tidak boleh sikap istirahat ditempat dengan kedua tangan dibelakang. Tidak ada gerakan tangan tambahan contohnya menggaruk. Sedangkan sikap duduk badan tetap tegap saat duduk posisi punggung tidak menyender dibangku belakang. Posisi tangan dibawah jangan diatas meja, usahakan pandangan kedepan. Jikalau membawa tas simpan disamping kiri. Berbicara secara rileks dengan intonasi suara yang tepat sesuai situasi. Menghindari penggunaan bahasa yang tidak tepat (prokem). Menghindari topik yang kontroversial. Berkomunikasi dua arah, menganggap pewawancara sebagai teman/orang yang menyenangkan.

4.Do dan Don’t pada saat interview

Yang harus dilakukan (Do) adalah mencari informasi tentang perusahan dan posisi yang akan dilamar. Meninjau (survey) lokasi terlebih dahulu dan rencanakan untuk datang 30 menit sebelumnya. Percaya diri harus dibangun agar menghindari grogi. Menginformasikan kepada interviewer apa saja yang sudah dicapai selama bekerja diperusahaan lain. Tidak memperlihatkan rasa putus asa dengan menunjukkan bahwa kamu mau bekerja apa saja dan mau melakukan apa saja agar dapat diterima di perusahaan tersebut itu namanya merendahkan diri. Tidak terlalu lama berpikir untuk posisi yang ditawarkan setelah wawancara selesai ucapkan terima kasih dan berjabat tangan atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Yang harus dihindari (Don’t) yaitu jangan menyilangkan tangan di dada maupun memasukkan tangan disaku. Pada saat wawancara juga tidak meremas jari, memainkan pulpen, mengunyah permen karet, memegang rambut dengan jari, melepas sepatu, membuat lelucon. Hendaknya berbicara jangan dengan volume kecil menyesuaikan kapasitas ruangan.

Survey membuktikan bahwa kegagalan melamar pekerjaan 20% persen tidak memahami etiket intervies, 80%gagal pada interview, dan 10% gagal pada negosiasi penghasilan yang diinginkan. Saran saya adalah jangan pernah pesimis sebelum mencoba, jangan takut gagal sebelum mencoba, karena kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah tahu sejauh mana kemampuan dan keberhasilan kita. Harus percaya diri, usaha, dan doa. >> semoga bermanfaat <<

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun