Setiap orang pastinya punya kecenderungan untuk menggemari sesuatu. Kegemaran akan sesuatu ini biasa dikenal dengan hobi. Orang bisa saja menghabiskan waktu berjam-jam untuk menekuni hobinya atau bahkan sampai menghabiskan dana yang besar sekalipun.
Seorang yang hobi memancing misalnya, akan betah duduk berlama-lama karena sangat menikmati sensasi ketika mata pancingnya ditarik-tarik ikan.Â
Hal yang justru sangat membosankan bagi mereka yang tidak suka memancing. Duduk, diam entah apa yang ada dalam benak mereka. Namun bagi yang hobi mancing justru disitulah salah satu sensasinya. Tampaknya memang ikan pun enggan mendekati pancingan orang-orang yang tidak punya chemistry dalam dunia mancing.
Orang yang hobi traveling rela merogoh kantong demi bisa merasakan kepuasan berkeliling ke tempat-tempat terindah yang ada di dunia ini. Sementara di satu sisi ada sejumlah orang yang untuk di ajak ke tempat - tempat rekreasi terdekat pun tidak tertarik.Â
Kalau ada pilihan boleh tidak ikut maka sudah pasti itu yang dipilihnya. Kalaupun terpaksa ikut maka hampir bisa ditebak dia tidak akan menikmati suasana tersebut. Sangat beruntung jika ada tempat atau ruang untuk beristirahat maka tempat itulah spot ternyaman baginya hingga acara usai.
Demikian halnya orang yang hobinya mengurus tanaman akan merasa nyaman bila berada di antara ranaman - tanaman. Bagaimanapun lelahnya ketika sudah melihat tanaman apalagi yang ditanamnya sendiri, maka rasa lelah bisa sirna seketika berganti rasa puas di saat memandangi tanaman-tanamannya.
Hobi menanam pada dasarnya tidak mesti di lahan yang luas. Sepetak lahan sempit di belakang rumah misalnya bisa disulap menjadi kebun atau taman kecil yang di tanami berbagai macam tanaman. Tinggal memilih konsepnya. Mau untuk kebun ataukah taman bunga atau bisa juga konsep mini jungle yang pastinya akan semakin memberi kesan alami pekarangan kita.
Hutan, kita fahami sebagai tempat tumbuhnya berbagai pohon dan tanaman liar. Pekarangan kecil di belakang rumah bisa di sulap jadi hutan mini dengan menanam tanaman hutan di areal rumah kita. Aneka macam pakis bisa menjadi alternatif karena variasi daun dan bentuknya yang beragam.Â
Tentu saja tetap ditata sedemikian rupa sehingga nilai estetisnya tetap menjadi nomor satu. Layaknya hutan maka tanaman tentu saja tumbuh berbaur dengan tanaman lainnya. Ini satu hal yang perlu menjadi perhatian sehingga kesan natural dari sebuah hutan benar-benar nampak.
Mini jungle yang kita buat pun tidak harus 100% menggunakan tanaman hutan. Kita bebas mengkombinasikan dengan bunga-bunga yang indah agar kesan alami berpadu warna-warni bunga yang mekar semakin menambah keindahan halaman kita.
Berbagai bahan bekas pun bisa menjadi media tanam yang ditata sedemikian rupa sehingga nilai estetisnya tetap nampak. Pipa bekas, ban bekas, gerobak bekas semua bisa menjadi penghias halaman. Tinggal bagaimna kreatifitas kita untuk mengolahnya.Â
Sekali lagi kreatifitas akan menjadikan bahan-bahan yang tidak bermanfaat bisa mempunyai nilai guna kembali. Selamat berkreasi, salam hijau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H