Rejomulyo, Semarang (30/07/2022) -- Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 mengadakan program kerja monodisipliner di RW 03 Kelurahan Rejomulyo, Semarang Timur. Program yang diikuti oleh 6 orang ibu-ibu sebagai perwakilan tiap RT ini mencakup edukasi terkait tentang Yoghurt sebagai pangan fungsional kaya gizi yang bermanfaat bagi Kesehatan dan dapat dijadikan sebagai pencegah stunting.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, angka stunting Kota Semarang pada 2020 meningkat dibandingkan pada tahun 2019. Persentase stunting pada tahun 2020 tercatat sebanyak 3,13 persen sedangkan pada tahun 2019 tercatat 2,5 persen.
Sebanyak 3.143 balita mengalami stunting dari jumlah total 100.446 anak balita di Kota Semarang. Sedangkan dari kelurahan Rejomulyo sendiri masih terdapat kasus stunting yang tercatat pada data posyandu.Â
Selain itu, program ini juga diadakan atas permintaan dari masyarakat setempat yang ingin UMKM di daerahnya berjalan. Oleh karena itu, dengan merujuk pada tema KKN Undip tahun ini yang berupa pencegahan stunting, penulis memberikan inovasi pembuatan yoghurt sebagai produk yang tidak hanya kaya akan gizi tetapi juga nikmat saat dikonsumsi dan dapat dijadikan sebagai ladang bisnis yang menjanjikan.
Yoghurt merupakan produk yang terbuat dari susu baik itu susu sapi, kambing, kedelai dan segala jenis susu lain yang dibuat dengan bantuan mikroba melalui proses fermentasi. Yoghurt ini memiliki kandungan gizi serta nutrisi yang lebih tinggi dari susu dan memiliki beragam manfaat bagi Kesehatan.Â
Beberapa manfaat yoghurt yang dapat dirasakan jika dikonsumsi secara tepat yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol darah, Menjaga kesehatan lambung dan mencegah penyakit kanker saluran pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga tulang tetap sehat, dan masih banyak lagi.Â
Harga yoghurt dipasaran yang tergolong mahal, menjadikan banyak masyarakat yang tau akan produk namun belum pernah mengkonsumsinya. Nyatanya, cara pembuatan yoghurt sangat sederhana dan dapat dilakukan dirumah dengan bahan dan alat yang juga mudah dijumpai.
Program ini dimulai dengan memberikan edukasi secara umum tentang apa itu yoghurt serta kandungan dan manfaatnya. Program yang dikerjakan juga tidak luput dalam melibatkan peran masyarakat, dimana hadirin yang datang diajak untuk mempraktekkan proses pembuatan yoghurt secara langsung.Â
Sebelum dilakukan proses pembuatan yoghurt, ditayangkan video proses pembuatan yoghurt secara singkat dan diberikan penjelasan tentang mikroba yang terlibat serta faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil akhir yoghurt. Ibu-ibu yang terlibat tampak antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara yang terlihat pada saat proses tanya jawab, dimana ibu-ibu banyak mengajukan rasa penasaran mereka akan pembuatan Yoghurt.
Setelah program ini terlaksana, penulis berharap ibu-ibu RW 03 dapat membuat yoghurt sendiri untuk pemenuhan gizi harian serta dapat mengaktifkan kembali UMKM dengan mengembangkan produk dasar Yoghurt menjadi ide bisnis.
Penulis: Irlinda Fitri Azzahroh Jannah
Dosen KKN: Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM, M.Kes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H