Mohon tunggu...
Khoirul Huda
Khoirul Huda Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Berkelana Kalo Sempat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Darurat Literasi, Apakah Masa Depan Bangsa Ini Berada di Ujung Tanduk?

3 Oktober 2024   03:45 Diperbarui: 3 Oktober 2024   03:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Status sosial ekonomi secara signifikan memengaruhi akses dan kualitas pendidikan. Keluarga dalam kemiskinan sering kali memprioritaskan kelangsungan hidup langsung daripada aspirasi pendidikan, yang melanggengkan siklus buta huruf.

  1. Ketidakstabilan Politik

Daerah yang dilanda konflik dan ketidakstabilan sering kali mengalami kehancuran infrastruktur pendidikan. Sekolah mungkin tutup, dan anak-anak menjadi lebih rentan terhadap eksploitasi, yang selanjutnya menghambat upaya literasi.

  1. Norma Budaya

Dalam beberapa budaya, sikap terhadap pendidikan---terutama untuk anak perempuan---dapat berdampak negatif pada tingkat literasi. Peran gender tradisional dapat menghambat pendidikan perempuan, yang menyebabkan buta huruf lebih tinggi di kalangan perempuan.

Faktor-faktor ini saling terkait untuk menciptakan jaringan kompleks yang memperburuk krisis literasi, yang membutuhkan strategi multifaset untuk perbaikan.

Tantangan Literasi Rendah

  1. Dampak Ekonomi

  • Penurunan Produktivitas : Populasi buta huruf menghadapi hambatan untuk mendapatkan pekerjaan, yang membatasi potensi pendapatan dan kontribusi ekonomi mereka.

  • eningkatan Kemiskinan : Literasi rendah berkorelasi dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, menjebak individu dan keluarga dalam siklus kekurangan.

  1. Sosial

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun