Status sosial ekonomi secara signifikan memengaruhi akses dan kualitas pendidikan. Keluarga dalam kemiskinan sering kali memprioritaskan kelangsungan hidup langsung daripada aspirasi pendidikan, yang melanggengkan siklus buta huruf.
Ketidakstabilan Politik
Daerah yang dilanda konflik dan ketidakstabilan sering kali mengalami kehancuran infrastruktur pendidikan. Sekolah mungkin tutup, dan anak-anak menjadi lebih rentan terhadap eksploitasi, yang selanjutnya menghambat upaya literasi.
Norma Budaya
Dalam beberapa budaya, sikap terhadap pendidikan---terutama untuk anak perempuan---dapat berdampak negatif pada tingkat literasi. Peran gender tradisional dapat menghambat pendidikan perempuan, yang menyebabkan buta huruf lebih tinggi di kalangan perempuan.
Faktor-faktor ini saling terkait untuk menciptakan jaringan kompleks yang memperburuk krisis literasi, yang membutuhkan strategi multifaset untuk perbaikan.
Tantangan Literasi Rendah
Dampak Ekonomi
Penurunan Produktivitas : Populasi buta huruf menghadapi hambatan untuk mendapatkan pekerjaan, yang membatasi potensi pendapatan dan kontribusi ekonomi mereka.
eningkatan Kemiskinan : Literasi rendah berkorelasi dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, menjebak individu dan keluarga dalam siklus kekurangan.
Sosial