Mohon tunggu...
Khoirul Huda
Khoirul Huda Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Berkelana Kalo Sempat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menembus Tembok Pemisah dan Menghapus Stigma

18 Maret 2024   22:05 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita harus belajar untuk menerima dan menghargai perbedaan. Keberagaman adalah kekayaan yang memperkaya kehidupan. Menerima orang lain apa adanya, tanpa memedulikan label dan stigma, merupakan kunci untuk membangun masyarakat yang inklusif. Salah atau bentuk teori ini adalah pemikiran Gus Dur tentang pluralisme yakni sebuah keniscayaan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Dengan memahami dan mengamalkan pluralisme, kita dapat membangun kehidupan yang lebih harmonis, damai, dan sejahtera.

Mendukung Kebijakan yang Anti-diskriminasi

Kebijakan yang adil dan pro-kesetaraan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan bebas stigma. Advokasi dan dukungan terhadap kebijakan anti-diskriminasi di berbagai sektor, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan, sangatlah penting.

Membangun Budaya Saling Menghormati dan menghargai 

Menumbuhkan budaya saling menghormati dan menghargai antar individu dan kelompok merupakan fondasi utama untuk menghapus stigma. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan nilai-nilai positif seperti toleransi, empati, dan inklusivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Persamaan tidak menuntut pembenaran, hanya kesetaraan penghargaan atas berbagai kebenaran. Dialog antar kebenaran jangan jadikan suatu irisan yang memecah. Karena suatu Pembenaran tidak terjadi kalo landasannya bahwa kamu benar! dan yang lain tidak benar!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun