Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui proyektor. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Penutup (berupa rangkuman atau kesimpulan).
Penjelasan lebih lengkap mengenai metode pembelajaran example non example dapat dibaca pada artikel di bawah ini:
Metode Pembelajaran Picture and Picture
Metode ini mengajak siswa untuk mengurut gambar berseri yang disusun secara acak oleh Guru sambil memaparkan alasan pengurutannya. Langkah-langkahnya metode picture and picture adalah:
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Menyajikan materi sebagai pengantar. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi dan sebetulnya saling terkait satu sama lain, namun susunannya telah di acak. Guru menunjuk atau meminta siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang ditentukan oleh siswa. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Penutup disertai rangkuman atau kesimpulan.
Metode Numbered Heads Together
Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Intinya, metode ini membagi tugas yang diberi nomor untuk dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor tersebut dalam kelompok yang berbeda. Kemudian, masing-masing siswa pemegang nomor akan berbagi dengan kelompok masing-masing dan kelompok lainnya. Berikut ini adalah langkah-langkahnya. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. Penutup disertai rangkuman atau kesimpulan.
Metode Cooperative Script
Metode naskah Kooperatif mengajak peserta didik bekerja berpasangan dan bergantian untuk menjadi pembicara dan pendengar (Dansereau Cs., 1985). Berikut adalah langkah-langkahnya:
Guru membagi siswa untuk berpasangan. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Pembicara membacakan hasil meringkasnya sejelas mungkin dengan cara menyampaikan ide pokok dalam ringkasannya. Sementara itu, pendengar menyimak dan jika diperlukan membantu atau mengoreksi pembicara lalu menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang dibacakan. Kemudian, pembicara dan pendengar bertukar peran dan melakuan hal yang sebaliknya. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa.