Hembusan angin menerpaku...
Menerpa jiwa-jiwa yang runtuh dalam buana...
Menerbangkan harapan" yang hampir pupus terendap masa...
Namun ia membalutku...
Membalut sisa atma yang hampir lenyap
Merenggut sisa asa yang tersita waktu...
Hangat mengalir saat daksa derananya menyentuh diriku...
Membawaku ke surga asmaralokanya...
Dengan luka yang ia bawa dengan kuatnya...
Berjuta kalimat telah terangkat dari lembaran kertas putih...
Menyusun ribuan kata indah yang tersemat dalam batin...
Namun satu kata yang terucap dari bibirku...
Ibu...
Irkham, 22.12.22
"Hal yang paling menyakitkan  ketika ibu bertanya " kamu ngga papa nak?", namun dengan membawa luka yang kita buat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H