Mohon tunggu...
IRKaMedia
IRKaMedia Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti

Pemerhati Teknologi dan Aplkasinya dalam Berbagai Kehidupan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

New World

Makin "Ngebut" dengan Jaringan 5G dan Fiber Optic (FTTH)

3 Maret 2023   16:00 Diperbarui: 3 Maret 2023   16:04 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jaringan internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Menurut laporan datareportal.com,  pada tahun 2023, penguna Internet  Indonesia mencapai  212.9 juta orang atau sekitar 77,0% dari Total penduduk. Angka ini merupakan peningkatan 5.2% dari dari tahun sebelumnya, yaitu 10 juta orang.

Dengan adanya internet, masyarakat dapat mengakses informasi, berkomunikasi dengan keluarga dan teman, serta melakukan transaksi bisnis secara online. Kemudahaan ini tidak terlepas dari makin meluasnya infrastuktur dan layanan jaringan internet kabel maupun selular di indonesia.

Kecepatan koneksi internet di Indonesia tahun 2023

Data yang diterbitkan oleh Ookla menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia dapat mengharapkan kecepatan koneksi internet berikut pada awal tahun 2023:

Kecepatan koneksi internet seluler rata-rata melalui jaringan seluler: 17,27 Mbps. Terungkap juga bahwa median kecepatan koneksi internet seluler di Indonesia meningkat sebesar 1,45 Mbps (+9,2 persen) dalam dua belas bulan hingga awal tahun 2023. Kecepatan koneksi internet tetap (fixed) rata-rata: 24,32 Mbps dan meningkat sebesar 4,19 Mbps (+20,8 persen) pada periode yang sama.

Kecepatan koneksi internet ini tidak lepas dari perkembangan teknologi jaringan internet yang kini tengah memasuki era baru di Indonesia: teknologi Jaringan selular 5G dan infrastruktur serta layanan jaringan tetap (fixed line) FTTH (Fiber To The Home). Apa keunggulan manfaat teknologi nya bagi kehidupan kita, dan bagaimana pemanfaatannya?

Mengenal Teknologi Jaringan Selular 5G

Jaringan 5G jaringan seluler generasi kelima yang menawarkan kecepatan internet yang sangat cepat dan kemampuan untuk menghubungkan lebih banyak perangkat secara bersamaan. 

Dalam Laporan Digital Indonesia, sebagian besar pengguna internet Indonesia kini mengakses jaringan selular selular yang didominasi teknologi 4G.

Bagaimana perbandingan antara jaringan seluler 4G dan 5G?

  • Kecepatan: 5G diklaim memiliki kecepatan internet yang jauh lebih tinggi daripada 4G. Kecepatan maksimum unduh di 5G bisa mencapai lebih dari 1 Gbps, sementara kecepatan maksimum unduh di 4G hanya sekitar 100 Mbps.

  • Latensi: 5G juga memiliki latensi yang lebih rendah dibandingkan dengan 4G. Latensi 5G dapat mencapai sekitar 1ms, sementara latensi 4G biasanya mencapai 30-50ms. Latensi yang lebih rendah pada jaringan 5G memungkinkan pengguna untuk mengakses konten dan aplikasi dalam waktu yang lebih cepat dan responsif.

  • Kapasitas: Kapasitas jaringan 5G jauh lebih besar dibandingkan dengan 4G. Dengan teknologi Massive MIMO dan beamforming, 5G dapat mendukung lebih banyak perangkat terhubung pada saat yang bersamaan tanpa memengaruhi kualitas sinyal.

  • Konsumsi Energi: Meskipun 5G menawarkan kecepatan internet yang lebih tinggi, namun konsumsi energi yang dibutuhkan oleh perangkat yang terhubung pada jaringan 5G cenderung lebih efisien dibandingkan dengan 4G.

  • Jangkauan: Jaringan 4G memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan 5G. 4G dapat menjangkau daerah-daerah yang lebih jauh, termasuk daerah-daerah yang sulit dijangkau seperti daerah pedesaan atau pegunungan. Sementara itu, 5G masih dalam tahap pengembangan dan penyebarannya terbatas pada daerah-daerah perkotaan yang padat.

Dalam kesimpulannya, Jaringan 5G adalah teknologi jaringan seluler terbaru yang memberikan kecepatan internet lebih cepat, latency yang lebih rendah, dan kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan teknologi jaringan seluler sebelumnya seperti 4G LTE. 

Jaringan 5G dirancang untuk mendukung aplikasi baru yang membutuhkan kecepatan dan keterhubungan yang lebih tinggi, seperti mobil otonom, augmented reality, dan Internet of Things (IoT). Teknologi 5G menggunakan spektrum frekuensi yang lebih tinggi dan lebih luas, serta memanfaatkan teknologi beamforming, multiple-input multiple-output (MIMO), dan network slicing untuk mengoptimalkan kinerja jaringan dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Jaringan 5G sedang terus berkembang dan diharapkan akan menjadi teknologi jaringan seluler yang dominan pada masa depan.

Jaringan 5G

Awal mula perkembangan jaringan 5G dapat ditelusuri kembali pada tahun 2010-an, ketika standar teknologi 5G pertama kali diusulkan.

Pada tahun 2015, beberapa perusahaan teknologi terkemuka, seperti Huawei, Ericsson, dan Samsung, mulai melakukan uji coba jaringan 5G. Kemudian pada tahun 2018, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan China mulai meluncurkan jaringan 5G secara komersial.

Perkembangan jaringan 5G semakin pesat pada tahun-tahun terakhir ini. Pada akhir 2020, sudah ada lebih dari 135 jaringan 5G komersial yang diluncurkan di seluruh dunia. Sejumlah besar negara seperti Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jepang, Inggris, Jerman, dan beberapa negara Eropa lainnya terus memperluas jaringan 5G mereka untuk memberikan akses internet yang lebih cepat dan stabil kepada pengguna.

Jaringan 5G diproyeksikan akan menjadi teknologi jaringan seluler yang dominan pada masa depan, dengan potensi untuk mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

Bagaimana Jaringan 5G Dikembangkan di Indonesia?

Jaringan 5G di Indonesia masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya diluncurkan secara komersial. Namun, beberapa operator telekomunikasi di Indonesia, seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo, telah memulai uji coba jaringan 5G sejak awal tahun 2020.

Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia telah menetapkan frekuensi 2,3 GHz dan 3,5 GHz untuk digunakan dalam jaringan 5G di Indonesia. Pada awal tahun 2021, pemerintah juga telah mengeluarkan izin untuk penggunaan spektrum frekuensi 28 GHz untuk uji coba jaringan 5G.

Beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, telah menjadi lokasi uji coba jaringan 5G. Pada akhir 2020, Telkomsel meluncurkan jaringan 5G terbatas di Jakarta dan Bali, dan mengklaim menjadi operator pertama yang meluncurkan jaringan 5G di Indonesia. Selain itu, beberapa vendor telekomunikasi global seperti Huawei dan Nokia juga telah memasok peralatan jaringan 5G ke operator telekomunikasi di Indonesia.

Meskipun demikian, penerapan jaringan 5G di Indonesia masih memerlukan waktu dan investasi yang besar karena perlu adanya pembaruan infrastruktur yang lebih baik. Namun, dengan dukungan pemerintah dan operator telekomunikasi yang terus berinvestasi dalam teknologi 5G, diharapkan jaringan 5G akan lebih berkembang di Indonesia pada masa depan.

Jaringan FTTH (Fiber to Home)

Teknologi FTTH merupakan salah satu teknologi jaringan internet terbaru yang menggunakan serat optik untuk mengirimkan data langsung ke rumah pelanggan. FTTH memiliki kecepatan internet yang sangat cepat dan andal, sehingga banyak digunakan oleh pelanggan yang membutuhkan akses internet yang stabil dan cepat. 

Teknologi ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an, tetapi baru pada awal 2000-an mulai diluncurkan secara komersial. Beberapa negara yang pertama kali mengadopsi FTTH adalah Jepang dan Korea Selatan pada tahun 2001. Kedua negara tersebut mendorong pengembangan teknologi ini sebagai bagian dari program pemerintah untuk mempercepat penetrasi broadband di negara mereka.

Setelah Jepang dan Korea Selatan, negara lain seperti Swedia, Norwegia, Amerika Serikat, Singapura, dan sebagian besar negara Eropa lainnya mulai mengembangkan FTTH secara massal.

Perkembangan FTTH di dunia semakin pesat pada tahun-tahun terakhir ini. Pada 2020, ada sekitar 180 juta konektivitas FTTH di seluruh dunia, dengan China dan Jepang menjadi negara dengan jumlah konektivitas FTTH terbesar di dunia. Banyak negara lain seperti Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara Asia lainnya juga terus mengembangkan jaringan FTTH dengan tujuan untuk memberikan akses internet yang cepat dan stabil kepada seluruh penduduknya.

Bagaimana Jaringan FTTH dikembangkan di Indonesia?

Di Indonesia jaringan FTTH mulai dikembangkan pada awal tahun 2000-an, ketika PT. Telkom mulai mengembangkan infrastruktur serat optik di Indonesia. Pada saat itu, layanan internet di Indonesia masih didominasi oleh teknologi DSL (Digital Subscriber Line) dan kabel.

Pada tahun 2008, PT. Telkom meluncurkan layanan internet broadband berbasis serat optik, yang dikenal sebagai IndiHome. 

Pada tahun 2013, Pemerintah Indonesia meluncurkan program "Palapa Ring" yang bertujuan untuk membangun jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses internet di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan terisolasi.

Selain PT. Telkom, beberapa penyedia layanan internet lainnya juga mulai menawarkan layanan FTTH di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Biznet, First Media, ICONNET dan MyRepublic. Layanan FTTH ini biasanya dijual dengan kecepatan internet yang berbeda-beda, mulai dari 20 Mbps hingga 1 Gbps.

Jaringan FTTH adalah teknologi yang mampu memberikan koneksi internet super cepat dan kualitas sinyal yang sangat baik. Kelompok masyarakat yang paling membutuhkan jaringan FTTH adalah mereka yang membutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat untuk keperluan pekerjaan atau bisnis.

Meskipun layanan FTTH semakin banyak ditawarkan di Indonesia, namun masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, terutama terkait dengan biaya pembangunan infrastruktur serat optik yang tinggi dan ketersediaan tenaga ahli yang terbatas. Selain itu, masih terdapat daerah-daerah di Indonesia yang sulit dijangkau oleh jaringan serat optik, sehingga sementara ini menjadi kendala pengembangannya.

Perbedaan kebutuhan dan perilaku antara pengguna jaringan FTTH dan pengguna 5G

Penggunaan jaringan internet telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern di era digital saat ini. Dua yang sedang berkembang di Indonesia adalah dan. Meskipun teknologi jaringan internet terbaru, 5G  dan FTTH (Fiber to the Home) keduanya sama-sama memiliki kecepatan akses internet yang tinggi dan andal, terdapat perbedaan dalam kebutuhan dan perilaku pengguna antara pengguna jaringan FTTH dan pengguna 5G. Berikut adalah perbedaan kebutuhan dan perilaku antara pengguna jaringan FTTH dan pengguna 5G.

Kebutuhan Akses Internet

Pengguna jaringan FTTH biasanya membutuhkan akses internet yang cepat dan andal di rumah atau kantor. Mereka menggunakan internet untuk mengakses konten multimedia seperti video streaming, gaming online, dan aplikasi berat lainnya. Kebutuhan mereka adalah kecepatan internet yang konsisten dan tidak terputus-putus.

Sementara itu, pengguna jaringan 5G biasanya membutuhkan akses internet yang cepat dan stabil saat bepergian. Mereka menggunakan internet untuk mengakses aplikasi mobile seperti social media, browsing web, dan video call. Kebutuhan mereka adalah kecepatan internet yang stabil di mana pun mereka berada.

Jenis Perangkat yang Digunakan

Pengguna jaringan FTTH biasanya menggunakan perangkat komputer atau smart TV untuk mengakses internet di rumah atau kantor. Mereka juga bisa menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet untuk mengakses internet di luar rumah.

Sementara itu, pengguna jaringan 5G biasanya menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet untuk mengakses internet saat bepergian. Mereka juga bisa menggunakan perangkat seperti modem atau hotspot untuk menghubungkan perangkat lain ke jaringan 5G.

Kebutuhan Aplikasi

Pengguna jaringan FTTH biasanya menggunakan aplikasi multimedia berat seperti video streaming dan gaming online. Kebutuhan mereka adalah kecepatan internet yang tinggi dan konsisten untuk mendapatkan pengalaman bermain game atau menonton video yang lancar tanpa buffering.

Sementara itu, pengguna jaringan 5G biasanya menggunakan aplikasi mobile seperti social media, browsing web, dan video call. Kebutuhan mereka adalah kecepatan internet yang stabil untuk mengakses aplikasi tersebut di mana pun mereka berada.

Pola Penggunaan Internet

Pengguna jaringan FTTH biasanya menghabiskan waktu lebih lama untuk menggunakan internet di rumah atau kantor. Mereka bisa mengakses internet kapan saja selama 24 jam, sehingga kebutuhan mereka adalah kecepatan internet yang konsisten sepanjang waktu.

Sementara itu, pengguna jaringan 5G biasanya mengakses internet dalam waktu yang lebih singkat saat bepergian. Mereka bisa mengakses internet saat sedang menunggu di tempat umum atau saat bepergian dengan kendaraan, sehingga kebutuhan mereka adalah kecepatan internet yang stabil di lokasi-tempat yang berbeda.

Preferensi Konsumsi Konten

Pengguna jaringan FTTH biasanya lebih memilih mengakses konten multimedia berat seperti video streaming dan gaming online.

Jaringan FTTH ICONNET

Berbagai manfaat dari koneksi internet yang cepat dan stabil, dapat diperoleh dengan mudah dan terjangkau dari ICONNET: Jaringan internet kabel fiber optik dari PLN Grup. Apalagi khusus pada bulan Maret ini muncul program "ICONNET March Better", Saatnya kita memanfaatkan berbagai tawaran ICONNET bulan ini: 

1. GRATIS biaya instalasi. Pengguna Baru tidak perlu membayar Rp 250.000 untuk biaya instalasi normal.

2. Paket internet dengan kuota tanpa batas mulai dari 100 ribuan per bulan. Banyak peminat sambungan Internet kabel rumah akan sadar biaya yang dikeluarkan untuk koneksi internet perbulan cukup terjangkau.

Bagi kamu yang berminat dapat mengunjungi website iconnet.id atau download aplikasi PLN Mobile untuk informasi promo dan pendaftaran lebih lanjut.

Baik Teknologi Jaringan 5G dan FTTH masih dalam perkembangan yang belum merata cakupannya ke seluruh Indonesia. Bagaimana mempercepat perkembangannya sampai dapat Anda gunakan di daerah Anda? Mana jaringan internet yang paling sesuai dengan Anda? Tulis pendapat Anda di komentar. -IRKa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun