Mohon tunggu...
Iris Amelinda
Iris Amelinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum, nama saya Iris Amelinda saya adalah mahasiswa Universitas Jember. Selama kegiatan KKN ini saya akan mengupdate berita terkini yang berupa kegiatan saya selama KKN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Terjun Langsung ke Masyarakat Guna Kontribusi dalam Penanganan Pencegahan Stunting

4 September 2021   20:23 Diperbarui: 4 September 2021   20:35 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Mahasiswa Universitas Jember (unej.ac.id) untuk melaksanakan KKN Back To village secara mandiri di desa masing-masing. Program yang diberikan oleh Universitas Jember, memberikan kesempatan mahasiswa untuk memilih salah satu program yang diminati dan akan dijalankan sebagai program kerja. Salah satu mahasiswa KKN bernama Iris Amelinda Zainina memilih Program Penanganan Stunting dan AKI AKB, program ini berfokus pada pengembangan dan sosialisasi di bidang kesehatan pada masyarakat. Program ini dijalankan di Desa Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

Desa Klakah merupakan suatu desa yang berlokasi di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Menurut Data Monografi Desa Klakah, Luas Desa Klakah adalah 500 ha dengan ketinggian 193 dpl yang mengakibatkan suhu Desa Klakah rata-rata 23 derajat celcius. 

Letak geografis Desa Klakah sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegalrandu, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kebonan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ranupakis, sebelah barat berbatasan dengan Desa Mlawang. Wilayah desa Klakah merupakan daerah dataran tinggi yang terdapat pegunungan dan perbukitan dengan kondisi sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak., namun mayoritas perekonomian masyarakat Desa Klakah terdampatk akibat adanya Covid-19. 

Kasus Covid-19 di Desa Klakah akhir-akhir ini di mengalami lonjakan. Hal ini menyebabkan tenaga medis khususnya Bidan Desa Klakah tidak efektif dalam melaksanakan kegiatan Posyandu berupa pemeriksaan ibu dan balita, sehingga kegiatan yang dapat dilakukan di bulan Agustus adalah pemberian vitamin A dan pemberian obat cacing (Albendazole) hanya dilakukan secara door to door. Tidak terlaksananya Posyandu selama beberapa bulan terakhir, mengakibatkan para ibu balita di Desa Klakah kekurangan dalam hal evaluasi, monitoring, dan edukasi tentang pentingnya gizi anak, hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan masalah stunting di Desa Klakah menjadi bertambah. 

Prevalensi stunting di Kecamatan Klakah termasuk tinggi di Kabupaten Lumajang hal ini tercatat pada data survey gizi Puskesmas Klakah. Dalam lingkup Kecamatan Klakah, kasus stunting di Desa Klakah termasuk rendah jika dibandingkan dengan desa yang lain, karena hanya terdapat tiga kasus. Dilatarbelakangi oleh karena tidak dapat dilaksakan Posyandu, pemantauan ibu dan balita, serta tingginya kasus stunting di Kecamatan Klakah, Iris Amelinda sebagai mahasiswa Universitas Jember yang sedang melaksanakan KKN memiliki inisiatif untuk membantu jalannya pemberian evaluasi, monitoring, dan edukasi bekerjasama dengan mitra yang merupakan sasaran keluarga balita stunting. 

Sasaran program penangananan stunting kali ini, saya memilih Ibu Dewi dan balita beliau sebagai mitra. Selama empat minggu kedepan saya akan melaksanakan kegiatan KKN dengan program kerja yang telah dilaksanakan pada minggu pertama adalah meminta perizinan kepada Kepala Desa Klakah, survey data balita stunting pengenalan dengan mitra dan persiapan materi untuk penyuluhan, tutur Iris. 

Minggu kedua kegiatan yang akan dilaksanakan adalah monitoring dan evaluasi terhadap kesehatan balita. Monitoring dan evaluasi ini berupa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan balita. Untuk menambah wawasan mengenai anak, nantinya untuk Ibu Dewi juga akan diberikan penyuluhan mengenai kesehatan anak, gizi, kesehatan gigi anak dan edukasi mengenai pemanfaatan bahan makanan lokal sebagai MP-ASI di sekitar rumah yang tinggi akan gizi. 

Bahan makanan lokal yang akan digunakan yaitu tempe, tahu, dan daun kelor, karena Desa Klakah dikenal akan produksi tempe dan tahu nya yang menjamur di kalangan industri rumahan dan tentunya sangat bergizi tinggi. Tanaman kelor banyak ditemui di rumah warga Desa Klakah dan juga telah dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak kandungan gizi diantaranya zat besi, magnesium, kalsium, vitamin A, dan masih banyak lagi. Menu yang akan disajikan berupa Bola Tahu Kelor. Diharapkan si kecil akan senang untuk mengonsumsinya, sehingga menjadi inspirasi bagi Ibu Dewi agar semangat untuk memasak makanan yang kreatif bagi anak. Anak yang tinggi nafsu makannya juga akan terjadi perbaikan gizi dalam status kesehatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun