IMMawan Ridwan A.Â
Ketua Umum PC IMM Kab. Sidrap Periode 2022-2023
Menjadi negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, memiliki kurang lebih 17.000 pulau besar dan kecil dengan segala pesona keindahan didalamnya, yang membuat bagi siapa saja yang menjelajahinya akan takjub dan menjadi tempat untuk menambah inspirasi bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Disamping dikenal sebagai negara kepulauan, Indonesia juga dikenal dengan begitu banyak potensi sumber daya-nya, mulai dari sumber daya alam yang melimpah, baik sumber daya di daratan maupun lautnya keduanya mempunyai hasil yang perlu kemudian kita syukuri, selain sumber daya alamnya, kita juga patut berbangga terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagian orang beranggapan bahwa kita harus keluar kenegeri seberang untuk belajar dan mengenal tokoh-tokoh barat supaya mempunyai pandangan yang luas tentang dunia, tapi terkadang kita lupa bahwa di bumi Pertiwi yang kita tempati berpijak dimana kita tinggal sekarang masih banyak tokoh-tokoh atau sosok hebat yang bisa kita jadikan bahan pengajaran untuk mendapatkan pandangan yang meluas tentang dunia yang luas ini.
Begitu banyak tokoh-tokoh hebat di Indonesia dimana karya-karya kita nikmati sampai sekarang ini, kita tempati untuk belajar, berobat, mencari inspirasi, solusi, rezeki dan kita tempati sebagai wadah untuk membantu banyak orang melalui hasil-hasil ikhtiar yang ia lakukan semasa hidupnya dalam menebar kemanfaatan yakni Muhammad Darwis atau yang kita kenal dengan K.H Ahmad Dahlan.
Kiai Haji Ahmad Dahlan salah satu dari sekian banyak pahlawan nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang patut kita banggakan, dimana beliau adalah tokoh pejuang pergerakan nasional yang bergerak pada bidang pendidikan dan agama pada masa perjuangan perebutan kemerdekaan Indonesia. Di usia Tujuh tahun ia sudah belajar mengaji dengan sistem pesantren, menginjak umur 15 tahun ia berangkat ketanah suci Makkah untuk menunaikan haji, dan tinggal disana untuk belajar mendalami ilmu agama selama lima tahun. Setelah itu ia kembali ke Yogyakarta ia sudah menjadi seorang ulama dan ahli agama dengan ilmu yang mendalam dan pengalaman yang meluas, diusianya yang ke 20 ia terus belajar kepada ulama dan tokoh-tokoh terkenal untuk terus menambah pengetahuan yang dimilikinya.
Ditengah begitu banyaknya tantangan yang sudah beliau lalui dan melihat kondisi yang ada dilingkungannya terutama pada pemahaman agama maka ia bercita-cita untuk mengajak umat Islam untuk memperbaiki cara ber-agama sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis, dengan banyaknya pengalaman perkumpulan yang ia sudah ikuti maka setelah mengamati minimnya tentang pendidikan agama diberbagai perkumpulan ia kemudian bercita-cita mendirikan sekolah modern dengan organisasi yang permanen.
Pada tahun 1911 K.H Ahmad Dahlan mendirikan sekolah agama yang diberi nama Sekolah Muhammadiyah, yang selanjutnya untuk menjaga keberlangsungan sekolah ini tetap ada dan tetap survaive ditengah perkembangan zaman maka ia mendirikan organisasi permanen yakni MUHAMMADIYAH pada Tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 November 1912 dan terus berkembang sampai pada akhirnya diusia yang ke 55 tahun tepatnya pada tanggal 17 Rajab 1340 hijriah atau 23 Februari 1923 ia wafat dirumah Kauman, Yogyakarta.
Dari sosok K.H Ahmad Dahlan ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua terkhusus nya kaula muda zaman modern untuk terus belajar dengan segala pasilitas yang kita miliki, kita hidup dizaman yang serba ada sekolah yang layak, pakaian yang mewah, prekonomian yang cukup, Â didukung dengan kecanggihan teknologi yang begitu luar biasa, lantas apa lagi yang membuat kita sulit untuk belajar dan membuat sebuah karya?. Dari perjalanan hidup beliau bisa menjadi cambukan keras bagi kita dimana ditengah-tengah keterbatasan yang beliau miliki mampu membuat sebuah wadah yang begitu besar dan bermanfaat bagi banyak orang.
Maka salah satu cara terbaik untuk menghargai jasa dari beliau adalah dengan tetap melanjutkan perjuangan dalam memperbaiki tatanan kinerja kita dimasa sekarang, bukan justru mendegradasi perjuangan murni yang dibangun sejak awal.
Seperti pesan beliau yang sering kita baca dan share mengatakan "Hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan mencari hidup di Muhammadiyah".
Pesan ini harus selalu di ingat dalam bekerja terkhususnya dilingkungan Muhammadiyah untuk menyadarkan kita, bahwa kita bekerja, belajar, berobat, mencari rezeki dan ber-aktivitas dibawah naungan Muhammadiyah maka jangan pernah lupa untuk menghidupkan apa yang sudah mewadahi dan mempasilitasi kita selama ini.
Manusia mempunyai begitu banyak potensi, termasuk potensi untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan orang lain, hanya saja terkadang dikalahkan oleh power egoisme yang menganggap orang lain tidak ada apa-apanya menganggap diri paling benar dengan ilmu yang dimiliki, bekerjalah dengan penuh keikhlasan bertujuan memberikan perubahan dan manfaat besar bagi orang banyak tanpa mengharapkan imbalan materil, agar kelak ada jejak-jejak perjuangan yang bisa dikenang dan diingat yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun itu.
Salam lumbung padi, Tanah subur milik kita, Tulisan sejatinya bukan 100 persen ditujukan untuk sipembaca tapi yang utama bagi si penulis dalam memberikan semangat kepada diri untuk terus belajar dan berguna bagi orang lain, Fastabiqul Khaerat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H