Mohon tunggu...
irhash
irhash Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Merawat Hobi

17 September 2024   00:47 Diperbarui: 17 September 2024   01:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hobi merupakan suatu hal yang sudah pasti dimiliki setiap orang. tiap orang mempunyai hobi yang berbeda-beda pastinya. seseorang akan enjoy dalam menjalankan keseharian atau pekerjaan yang sesuai dengan passion atau hobi yang biasa dilaukanya. hobi sendiri terkadang datang secara tiba-tiba ketika seseorang bosan dengan hobi yang menjadi rutinitasnya.

seperti salah satu mahasiswa fakultas sastra Abdul Qadir Al-Jaelani. Abdul mempunyai hobi yang bisa dikatakan linier dengan jurusan yang dia ambil di kampusnya Universitas Negeri Malang, yaitu membaca, menulis, dan berjejaring. terkadang abdul juga bosan menjalani hobinya, untuk mengatasi kebosanan itu terkadang dia mencari hobi-hobi baru yang datang secara tiba-tiba. "kadang yo foto-foto, ngopi, ngopi yo hobi kan yo" tutur Abdul.

dengan melakukan hobi secara tidak langsung seseorang juga melakukan perbaikan pada dirinya. seseorang yang tidak mengetahui hobi atau kesenangan pada dirinya akan merasa kebingungan untuk menjalani keseharianya. abdul mengungkapkan untuk menciptakan suatu kebiasaan baru seseorang itu harus sadar dulu akan suatu kondisi, dari kesadaran itu nanti akan muncul ide untuk melakukan hal yang baru. abdul memberi contoh ketika seseorang sering bangun siang, sudah pasti malam harinya dia begadang. hal yang kurang baik itu ketika seseorang sadar akan kondisi bahwa malam hari tidak selalu untuk begadang dia pasti akan merubah kebiasaan itu. 

kenapa harus merawat hobi?

hobi merupakan langkah kecil untuk mengembangkan cita-cita, kalau cita-cita terkesan menekan, hobi lebih luwes dan terdengar santai.menanggapi hal itu, apakah ada standarisasi antara merawat hobi yang bisa berkembang dengan tidak?. karena banyak orang yang mengkorelasikan hobi dengan perkembangan dirinya, bahkan sampai men-judge hobi seseorang. sejatinya hobi tidak ada relevansinya dengan perkembangan diri atau tidak. namun, dengn melakukan hobi seseorang bisa melupakan sedikit masalah yang ada pada hidupnya atau sekedar mencari kesenangan dari sana. sehingga seseorang tidak melakukan apa yang bisa merugikan orang lain atau bahkan dirinya. 

abdul menuturkan "kalau ada seseorang men-judge hobi orang, bisa dikatakan orang itu tidak mempunyai keungulan dalam dirinya. sehingga, dia merasa tersaing dengan orang lain". 

"culture baru akan hilang ketika ada orang yang suka men-judge hobi, contoh ketika di malang ada supporteran. namun, disitu para supporter di-Judge bisa saja kedepanya tidak akan ada supporteran lagi atau tidak ada culture baru disana. contoh lagi para cosplayer, toh siapa tau para cosplayer ini bisa bahasa jepang dan nantinya bisa sampai ke jepang, kan itu termasuk hobi yang bisa membawa dirinya berkembang. jadi untuk orang yang suka men-Judge hobi orang, kurang-kurangilah" tutur abdul. 

meskipun banyak tantangan untuk merawat hobi, abdul memberikan pencerahan menanggapi hal itu. abdul menyatakan kalau hobi yang sudah menjadi rutinitas, istilah hobi sudah mulai hilang. secara tidak langsung seringnya melakukan hobi, kita tidak sadar kalau yang kita lakukan itu merupakan hobi. nah, hobi yang mulai menjadi rutinitas yang kemudian akan menghasilkan produk, entah itu tulisan atau apapun ketika di kritik seseorang, kalau tulisannya jelek atau apalah, bedul tetap menjadikan kritikan itu sebagai penilaian kembali pada diri sendiri. abdul  tidak menanggapi kritikan kasar tentang jeleknya tulisanya. namun, abdul mengambl sisi positifnya "kalau dia mengkritik jeleknya tulisanku, secara tidak langsung dia memperhatikan dong, dia membaca dong" ungkap abdul. jadi, abdul tidak mengambil pusing hal tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun