Mohon tunggu...
Irhan hisyam dwi nugroho
Irhan hisyam dwi nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger | Programmer | Finance

Perkenalkan saya irhan hisyam, seorang blogger, Mahasiswa sistem informasi, dan pengiat digital

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nostalgia Permainan Anak Kecil Bahagia itu Mudah Kok

9 April 2023   09:17 Diperbarui: 9 April 2023   09:22 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun saat ini sudah berumur 21 tahun tetapi memori kesenangan ketika masa kecil masih benar benar membekas didalam otak. ingin rasanya kembali di umur 4 tahun agar bisa bermain bareng - bareng bersama teman - teman dulu. tanpa mempertanyakan ini dan itu. 

Ketika dulu masih berumur 4 tahun berpikir ingin cepat tumbuh dewasa agar bisa melakukan apapun seperti naik sepadah, ke sekolah dengan jenjang lebih tinggi. tapi ternyata tumbuh dewasa tidak semudah dipikirkan ketika semasa kecil itu.

Ternyata bahagia ketika masa kecil itu sangat sederhana. berbeda dengan orang yang semakin tumbuh dewasa yang terkadang bingung membandingkan antara kebagiaan dan keinginan. orang dewasa akan bahagia apabila sudah mendapatkan Mobil Pajero Sport versi terbaru, atau Mendapatkan Iphone dengan keluaran terbaru. orang dewasa terkadang sampai berpikir kebahagiaan berarti sebuah materi.

Kalau anak kecil apapun bisa menjadi kebahagiaan. misal permainan dengan menggunakan 2 ranting kalau di desa saya  dinamakan "entek" atau ada juga menyebutnya "Patil lele" dengan menggunakan kayu tersebut anak kecil sudah bahagia. 

Entah kenapa kalau dewasa itu selalu mencoba mencari pembenaran atas sifat dirinya. mereka memperkotak diri dengan istilah Introvert, ekstrovert dan ambivert. padahal manusia itu makhluk yang sulit untuk diperkotak seperti itu kita biasanya cenderung introvert dengan orang baru dan cenderung bersifat ekstrovert dengan orang - orang yang sangat dekat dengan diri kita.

Semakin dewasa kita seperti semakin sulit mencari kebagiaan. Dunia yang penuh persaingan harus senggol kanan dan kiri agar bisa unjuk gigi. tipikal kebahagiaan orang dewasa seperti sebuah target - target.

Kita orang dewasa baru akan bahagia apabila sudah mendapatkan Gelar S1, S2 dan S3. baru akan bahagia apabila sudah mendapatkan Iphone terbaru, akan bahagia apabila sudah mendapatkan Mobil Lamborgini Adventador, akan bahagian apabila sudah mendapatkan 1 Miliar di tabungan, akan bahagia apabila sudah memiliki Rumah yang memiliki fasilitas lengkap.

Jadi pertanyaannya apakah benar mencari kebagian dengan menggunakan Target seperti itu?

Boleh banget kok punya target saya tidak mempermasalahkan hal itu. tetapi yang perlu digarisbawahi kita bisa saja bahagia sewaktu waktu tanpa harus membuat target untuk kita bahagia. 

Nah berikut ini adalah Permainan yang menurutku sangat membuatku senang ketika masa kecil di desa berikut ini beberapa permainan itu:

1. Buat Rumah - Rumahan dari Pelepah Pisang

Sebenarnya bukan pelepah pisang aja sih. kadang bahkan bekas padi atau jerami kalau di desa saya menyebutnya "kawul". dijadikan rumah rumahan. dulu ada kakak saya, saudara, dan teman teman membangun rumah - rumahan. didalam rumah tersebut kadang membuat atau masak sesuatu lucu deh kalau dipikir.

Yang membuat bahagia itu sebenarnya main dengan teman - teman.  coba berpikir kalau kita sendiri buat rumah sendiri, masak masak sendiri kayaknya kurang seru deh. entah kenapa kalau orang dewasa itu ada aja penyakitnya seperti Phobia sosial perlu ke psikiater tiap minggu.

Kalau kita berpikir seperti anak kecil gak ada tuh phobia sosial maen ya tinggal maen. tak perlu memikirkan doktrin yang terkadang malah  mempersulit diri sendiri.


2. Main Entek

sumber: idntimes.com
sumber: idntimes.com

Permainan selanjutnya yang tidak kalah mengasyikan adalah entek mungkin sebagian desa yang lain menyebutnya dengan  permainan "gatrik" atauk "Benthik". ini yang tadi saya sebut dengan menggunakan 2 kayu sudah bisa menyatukan teman teman di desa hehe.

model permainannya siapa yang paling banyak skor di yang menang. model permainan ini ber tim kadang satu tim bisa 5 - 3 orang. jadi bener - bener rame meskipun cuma permainan tradisional.

3. Petak Umpet

668489736-643215f208a8b5071727eaa2.jpg
668489736-643215f208a8b5071727eaa2.jpg

Nah petak umpet sering banget nih dimainkan. kalau petak umpet di desa saya ada dua versi yang pertama "pal-palan" dan "sepak tekong". bedangnya kalau pal - palan menggunakan pohon sebagai media untuk mengitung sendangkan sepak tekong menggunakan susunan batu bertumpuk kalau tidak salah sampai 8 susunan.

yang paling seru menurutku permainan sepak tekong karena ketika melihat orang yang bersembunyi yang bagian jaga lasung menendang susunan batu tadi. nanti gantian menjaga sambil menyusun kembali batu bata yang telah tercecer. kadang ada saja yang iseng sambil menendang batu yang 8 susunan. yang 2 susunan dilempar agak jauh agar nyusunnya agak lama hehehe.

Tapi ada juga yang iseng sembunyinya di kamar mandi, atau pulang ke rumah. yang menjaga bingung udah gak ada orang. yang sembunyi pada pulang semua hahah. tapi supportif sih dulu awalnya janjian dulu ada batasan sembunyi atau tidak sewaktu petak umpet itu. kalau tidak ada batasan pada akhir sesi ada yang pulang pasti hehe.

4. Mandi di Sungai

Sebenarnya Mandi di sungai itu adalah awal dari permainan. jadi ketika sepulang sekolah MI atau SD. kami sudah mulai janjian di sungai sekitar pukul 1 - 2 siang nanti selesai mandi sungai biasanya sekitar setengah tiga baru dilanjutkan permainan yang tadi seperti sepak tekong atau petak umpet dan entek.

setelah mandi sungai biasanya kami gak pulang ke rumah soalnya takut dimarahin jadi sambil nunggu badan kering kami main dulu hehe trik jaman dulu.

Kadang ada juga temen selesai mandi iseng bawa baju teman. alhasil ada nih teman pulang binggung bajunya ditaruh dimana alhasil memakai daun pisang pulangnya. dulu di desa tidak ada istilah membully sih lebih ke iseng antar teman dan itu seperti hal biasa di desa.

5.Main Kelereng

sumber: antaranews.com
sumber: antaranews.com
kayaknya hampir di semua desa ada permainan ini deh. yap bermain kelereng , mungkin kalian ada yang bertanya gimana bermain semua permainan ini. nah biasanya dulu permainan itu seperti tren - trenan jadi ketika di sekolah ada yang jual kelereng mulai dah musim kelereng.

biasanya lagi ketika puasa. permainan yang sering dimainkan adalah bermain layang layang. ada yang menggunkaan layangan bapangan dan lain sebagaianya.

6. Sepak Bola

sumber:hipwee.com
sumber:hipwee.com
Permaianan yang tidak kalah seru dari yang lain adalah bermain sepakbola. nah uniknya sepak bola di desa itu ada aturan sendiri, kayaknya FIFA kalau lihat sepak bola di desa bakalin binggung nentuin siapa yang menang hehehe. Jadi permainan di sepakbola dulu hanya menggunakan 1 gawang yang lain berebut bola untuk mencoba menggolkan bola.

kadang perbedaan tim pun cukup gampang yang bagian Tim A menggunkan baju atas dan Tim B tidak menggunkan baju atas jadi bener bener lucu kalau dibayangin. biasanya sepakbola ini permainan penutup setelah bermain sebelumnya. sepakbola ini biasanya sampai mulai menjelang magrib.

7. Mengaji di Musholah

sumber: patinews.com
sumber: patinews.com

Setelah bermain bola tadi mulai deh kami bersiap siap untuk pergi ke musholah untuk mengaji. dulu rame banget yang mengaji kalau telat datang ke musholah bisa diurutan terakhir. makanya setelah bermain tadi kami cepet cepetan menaruh alquran di bangku agar mendapat urutan pertama biar lansung pulang hehe.

Rutinitas seperti ini menjadi warna ketika masa kecil. bisa bertemu dan bercerita dengan teman tidak ada saling membully, tidak ada diskriminasi, tidak ada kekerasan bener bener indah dulu. yap kadang juga pernah saling berkelahi antar teman tapi itu cuma selang 1 atau 2 hari akan baik kembali dan besoknya bermain bareng lagi.

Itulah tadi beberapa keasyikan ketika masa kecil apabila artikel ini rame aku akan buat versi part 2 ya hehe. oh ya coba ceritain juga nih apa permainan yang mengasyikan ketika masa kecil kalian? dan apa nama nama yang saya sebutin tadi juga berlaku di desa kalian? karena biasanya tiap desa memiliki nama yang beda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun