Bahkan Syaikh Musthafa Al-Ghalayaini dalam kitab Idhotun Nasyiin memberikan nasehat agar pemuda agar berani maju/tampil ke depan (al-iqdam), menurutnya bahwa orang-orang baik terdahulu tidaklah dapat mencapai kejayaan yang luar biasa, tidak dapat menaklukan rintangan-rintangan sulit, dan tidak pula dapat mencapai tingkat yang membuat setiap orang mengaguminya, kecuali dengan keberanian dan kobaran cita-cita yang mulia. Sementara orang-orang yang hidup sekarang ini tampak tertinggal, tidak dapat mencapai derajat seperti orang-orang terdahulu dan tidak mampu meraih cita-cita itu disebabkan mereka tidak berani maju dan tidak berani melakukan usaha yang baik dan berguna serta enggan menghadapi tantangan demi tercapai keinginan.
Sesungguhnya semua bangsa telah bangkit dan berhasil mencapai puncak segala cita-cita. Padahal itu sebelumnya merupakan bangsa yang hina dan nista, berserakan bagaikan debu yang berhamburan, bagaikan kain yang tidak berarti. Sementara kita, umat islam, masih dalam keadaan tidur nyenyak dan berada dalam posisi yang terlampau jauh di belakang mereka. Padahal dulunya kita adalah bangsa yang maju dan menjadi pelopor kemajuan.
Oleh sebab itu, hidupkanlah kembali keagungan yang telah hancur dan tegakkan kembali kemuliaan yang telah roboh serta bangkitkan kembali kejayaan yang telah terkubur itu. Jangan engkau jadikan kejayaan yang telah lenyap itu, sebagai sesuatu yang harus ditinggalkan begitu saja. Apabila kalian semua tidak bangkit (untuk bekerja keras memperoleh kejayaan itu kembali), maka sesungguhnya saya telah melihat kain kafan sudah terbentang dan kuburan yang telah tergali. Jika hal itu terjadi, maka disitulah kita menantikan kematian, lalu kita tidak lagi menjumpai penolong dan tidak pula menemukan orang yang ingin menyelamatkan kita.
Maka bangkitlah kalian semua dengan semangat yang dapat mengguncang gunung-gunung yang kukuh, dan menghentikan keberingasan kuda-kuda liar, sebelum datang suatu malapetaka dahsyat menimpa kepada kita, dan sebelum terdengar oleh kita jeritan bangsa yang memekakkan telinga. Sedangkan kita disaat itu pula sedang menanti kematian diri sendiri dan tidak mendapati sesuatu, kecuali berbagai macam bencana dan krisis diberbagai bidang.
Sebenarnya ditanganmu-lah urusan umat ini. Kehidupan mereka terletak pada keberanianmu. Oleh karena itu, majulah dengan penuh semangat dan keberanian, seperti harimau yang garang. Bangkitlah (dengan segala semangat dan kekuatan) bagai unta yang memikul muatan dalam iringan suara genta yang membangkitkan semangat, pasti umat ini akan hidup. Allah adalah sebaik-baik Penolong. Dia-lah yang memberi balasan kepada orang-orang yang berani maju.
KCB-53
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H