Mohon tunggu...
Ircham Arifudin
Ircham Arifudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Brebes Club (KBC-53): penulis receh sekaligus penikmat kopi tanpa gula

menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Santri Jadi Kuwu: Melaksanakan Amanah Sang Kyai

14 Maret 2020   08:32 Diperbarui: 14 Maret 2020   08:34 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis malam yang lalu (5/3) penulis dan beberapa rekan berkunjung ke rumah sahabat Adi di salah satu desa di Kabupaten Brebes, setibanya di sana kami duduk santai di teras rumah sambil ngobrol “ngalor-ngidul” (banyak hal yang diobrolkan) dari obrolan kegiatan organisasi sampai obrolan pribadi masing-masing dari kami. Dan memang betul istilah “dunia tak selebar daun kelor”, ternyata diantara kami terdapat hubungan keluarga meski dari jalur keluarga (family tree) yang lumayan jauh, namun itu semua menambah tebal ikatan emosional diantara kami.

Saat sedang asyik ngobrol, sebuah mobil melintas dan tidak jauh dari pandangan kami mobil tersebut berhenti. “itu Pak Kuwu” kata Adi, “sebentar ya kang, saya ke sana dulu” lanjut Adi meninggalkan kami dan menuju mobil tersebut, tak selang berapa lama Ari & Pak kuwu datang menghampiri & bergabung bersama kami.

Obrolan dilanjutkan dengan (setiap dari kami) saling memperkenalkan diri kepada Pak Kuwu, begitu pun sebaliknya. Saya menyampaikan maksud kunjungan kepada Pak kuwu bahwa kami ingin menggerakkan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kepemudaan di Desa tersebut melalui wadah GP Ansor Ranting setempat yang dimotori oleh sahabat Adi. Kemudian Pak Kuwu menanggapi dengan respon positif & berkenan mensupport Ranting GP Ansor setempat, bahkan sebenarnya pak Kuwu menunggu datangnya momen seperti ini, “Dulu saat saya hendak nyalon Kuwu, saya Sowan ke Kyai saya (saat dulu mondok) untuk meminta doa restu, dan Beliau berpesan agar saya nantinya memprioritaskan program kegiatan keagamaan dan membantu warga miskin. Selama ini saya memikirkan amanah Abah yai, dan barangkali momen inilah sebagai jawaban atas apa yang saya tunggu sekian lama”. Ujar Pak Kuwu dengan penuh harap.

“Ke depan, semoga kehadiran GP Ansor di Desa ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, dapat bersinergi dengan Pemdes dan berbagai pihak-pihak dalam upaya mewujudkan Desa ini yang lebih maju lagi”, pungkas Pak Kuwu mengakhiri obrolan di malam itu.

Beliau adalah Kuwu yang berlatar belakang kaum sarungan (santri), Alumni salah satu pondok pesantren ternama di Jawa Tengah. Meskipun hanya sebentar mengenyam pendidikan di pesantren, sampai  saat ini beliau berusaha memegang teguh nilai-nilai yang diajarkan para Kyai dan Asatidz saat di pesantren dulu, bahkan malam ini saat beliau bergabung dengan kami, beliau dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara tahlilan di salah satu warganya.

Semoga niat baikmu melaksanakan Amanah Sang Kyai dapat terwujud, Pak. Doa dan support dari kami dan masyarakat Desa senantiasa menyertaimu.

(Beberapa nama kami samarkan atas permintaan tokoh² yang berkaitan dengan cerita ini)

KCB-53: Penulis adalah penggiat Ansor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun